Mahasiswa STIT Mubo Bersama Bhumanyu Institute Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

0
90
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair oleh Mahasiswa STIT Mubo bekerja sama dengan Bhumanyu Institute. (Mun/KLIKMU.CO)

Bojonegoro, KLIKMU.CO – Hasil panen yang berkualitas merupakan hal yang diinginkan oleh setiap petani. Tentu hasil panen yang terbaik membutuhkan pupuk yang memadai. Namun seiring berjalannya waktu, dengan pemakaian pupuk kimia secara-terus menerus akan berdampak pada kondisi tanah yang kurang sehat.

Berkaca dari hal tersebut, mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) STIT Muhammadiyah Bojonegoro (Mubo) bersama lembaga Bhumanyu Institute mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Kegiatan pelatihan ini berlangsung pada Selasa (10/1/2023) di Balai Desa Sumberarum, Kecamatan Dander. Dalam kesempatan ini, hadir sebagai pembicara Yaumitdin Sugianto SP dan Nowo Heriyono SSos yang merupakan ahli dalam bidang pertanian.

Nurul Huda dalam sambutannya menyampaikan, pembuatan POC ini memiliki nilai strategis, yakni selain bahannya yang ramah dengan tanah (tidak merusak tanah), pupuk organik cair ini berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga nantinya lahan pertanian tidak terus menerus bergantung pada pupuk berbahan kimia sintetisis.

“Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang turut hadir belajar bersama mengikuti pelatihan ini,” katanya.

Yaumitdin memulai kegiatan ini dengan menampilkan presentasi terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi hasil panen. “Hasil panen yaitu benih yang unggul, kondisi tanah yang sehat, serta kesadaran dari diri sendiri para petani,” ujarnya.

Yaumitdin juga menekankan tentang pentingnya petani menggunakan pupuk organik karena selain bahannya yang ramah dengan tanah (tidak merusak tanah), pupuk organik cair ini berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selesai menyampaikan materi dan presentasi, pemateri mendampingi peserta dengan memberi praktik langsung cara membuat POC. Pada kesempatan ini, praktik pembuatan POC dengan menggunakan bahan dari urine kelinci.

Urine kelinci dicampur dengan air leri, tetes tebu, dan EM4. Urine kelinci berfungsi sebagai anti mikroba agar dapat menghambat dan mematikan pertumbuhan mikroba, sedangkan air Leri berfungsi untuk menyuburkan tanaman, tetes tebu berfungsi sebagai glukosa dan EM4 sebagai zat emulsi.

“Jika kesulitan dalam mencari urine kelinci, bisa diganti dengan memakai urine sapi,” ujar Yaumitdin.

Kepala Desa Sumberarum, Sugeng berharap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN ini dapat menambah kemandirian dan pengetahuan para petani. Mudah-mudahan produktivitas hasil pertaniannya meningkat.

“Kami memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN STIT Muhammadiyah Bojonegoro karena atas kreativitas dan inovasinya memberikan sarana berupa pelatihan bagi bapak-bapak Gapoktan Desa Sumberarum,” ujarnya.

Acara yang berlangsung di Balai Desa Sumberarum ini semakin meriah dengan pembagian door prize dari panitia kepada peserta terpilih. Anggota Kelompok Tani Bumi Arum, Yani dan Surgianto dari kelompok Tani Makmur yang mendapat hadih door prize. Acara ini berjalan meriah dengan antusiasme dari para peserta. Pasalnya, setelah acara ditutup, para peserta yang belum puas dengan pemaparan dan praktik langsung pembuatan POC memberanikan diri untuk berkonsultasi dan bertanya kepada pemateri. (Mun/Khoirun N./AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini