8 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro PPL di MAM 1 Sumberejo

Suasana pembukaan PPL STIT Muhammadiyah Bojonegoro di MAM 1 Sumberejo. (Agus/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro menyelenggarakan PPL (praktik pengalaman lapangan). Adapun salah satu lokasi penempatannya berada di MA Muhammadiyah 1 Sumberejo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (4/1).

Acara PPL ini dimulai dengan pembukaan bersama pihak kampus dan MAM 1 Sumberrejo. Pembukaan dimulai pukul 09.00 di Aula MAM 1 Sumberejo dan diikuti oleh para peserta PPL dan seluruh tenaga pendidik MAM 1 sebanyak 30 orang.

“Terima kasih kepada teman-teman yang telah menyiapkan acara ini dengan sebaik mungkin walau hanya beberapa hari. Bapak Tariyono Thamrin dan Ibu Nur Mashani selaku DPL dari kelompok ini yang sudah membimbing dari awal sampai sekarang ini dan para dewan guru yang berada di MA Muhammadiyah Sumberejo yang sudah mau menerima kami dengan lapang dada,” tutur ketua kelompok, Agus Santoso.

Sementara itu, salah satu dosen pembimbing lapangan, Tariyono Thamrin, mengucapkan banyak terima kasih kepada MA Muhammadiyah 1 Sumberejo, khususnya kepada kepala sekolah, yang mau menerima para peserta mahasiswa.

“Kami dalam kegiatan ini, besar harapan kami terhadap bapak/ibu guru untuk memberikan arahan kepada mahasiswa, dalam hal mengajar atau di luar jam praktik mengajar,” ujarnya.

“Di kampus hanya belajar teori dan di sini mahasiswa dituntut untuk praktik langsung,” lanjut dia.

Tariyono juga menyebut bahwa sekarang yang menjabat Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro ialah Ibnu Habibi. Dia juga adalah salah satu alumni MA Muhammadiyah 1 Sumberejo angkatan 2009.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAM 1 Sumberejo Muhtarom mengatakan, di MA Muhammadiyah harus proaktif, disiplin, dan tepat waktu. Tenaga pendidik di MAM ada 15 orang yang aktif dalam lembaga.

“Di MAM 1 ini menjunjung tinggi tentang Merdeka Belajar, maksudnya belajar tidak harus diruangan saja, bisa di luar bisa di mana saja. Sekreatif mungkin dalam membuat metode pembelajaran,” paparnya. (Agus S/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *