Mahasiswa Teknik Industri UMM Sulap Limbah CD Jadi Panel Surya

0
15
Mahasiswa Teknik Industri UMM memamerkan panel surya dari limbah CD. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Inovasi kembali dihasilkan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, inovasi datang dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri yang berhasil menciptakan panel surya eco-casset. Ciptaannya ini berhasil dipajang pada acara Industrial Engineering Expo (IEE) pada Januari lalu.

Umumnya, panel surya menggunakan bahan semikonduktor silikon untuk memproduksi energi. Namun, Anum Maharani Siregar dan tim mengganti bahan semikonduktor tersebut dengan limbah compact disk (CD) yang dililit oleh tembaga untuk menghasilkan energi yang diubah menjadi listrik.

Anum mengatakan, ide awal pembuatan panel surya ini didasari atas maraknya limbah CD yang tidak terpakai lagi.

“Kami juga melihat kalau saat ini kaset jarang digunakan lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi, CD juga sulit diurai tanah sehingga kami memiliki ide untuk mendaur ulang,” ucapnya.

Selain itu, cara memperoleh CD juga cukup mudah. Hal ini berbeda dengan bahan yang memiliki fungsi sama seperti tembaga dan baja yang memiliki harga lebih mahal.

Arum menjelaskan bahwa CD memiliki daya hantar panas yang cukup baik jika dijemur di matahari yang terik. Kemudian, jika dililit dengan kabel tembaga, energi panas yang dihasilkan oleh CD dapat diubah menjadi energi listrik.

CD akan memecah foton yang dibawa oleh energi panas menjadi ion positif dan negatif. Kemudian, kedua ion akan terus bergerak dan saling berikatan membentuk arus listrik searah atau DC.

Anum menambahkan, arus DC yang dihasilkan oleh panel surya buatannya kemudian diubah oleh inverter menjadi arus AC yang lebih stabil untuk kebutuhan rumah tangga. Untuk saat ini, panel surya ciptaannya mampu menghasilkan listrik sebesar 300 watt atau setara dengan 12 volt listrik.

“Karena target produk kami adalah untuk kebutuhan rumah tangga, untuk itu, listrik yang dihasilkan hanya cukup digunakan untuk mengecas smartphone,” tambahnya.

Perbedaan mencolok antara panel surya miliknya dengan panel surya pada umumnya adalah pada kekuatan menyerap sinar matahari. Panel surya pada umumnya mampu menyerap sinar matahari di panas yang redup sekalipun. Sementara itu, produk milik Arum masih terbatas penyerapan pada panas yang terik.

Hal inilah yang membuat timnya ingin terus mengembangkan produknya. Sehingga bisa menghasilkan listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun daya yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh banyaknya lilitan kabel tembaga pada kaset tersebut.

Untuk itu, ke depan dia dan tim akan melakukan perbaikan demi menyempurnakan panel suryanya. Tak hanya perbaikan, namun juga pngembangan agar produknya dapat digunakan masyarakat dengan mudah dan efisien.

Untuk itu, Anum berharap dapat bekerjasama dengan investor dan lembaga di UMM untuk mengembangkan panel surya garapannya hingga menjadi produk yang benar-benar siap digunakan.

(Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini