Malam Pergantian Tahun, Para Ketua AMM Surabaya Bicara Dinamika Politik Muhammadiyah

0
87
Para Ketua AMM Kota Surabaya berbicara tentang politik dan Muhammadiyah di malam pergantian tahun. (Achmad San/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Malam tahun baru 2024 di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya terasa gayeng. Sebab, malam itu para ketua Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) berkumpul bersama untuk membicarakan arah gerak organisasi ke depan, termasuk soal politik.

Semakin gayeng karena hadir di tengah-tengah mereka Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya M. Jemadi. Sebelum para ketua AMM menyampaikan unek-unek mereka, Pak Je –sapaan M. Jemadi– lebih dulu menyampaikan pandangan.

Adapun para ketua AMM yang hadir adalah Ketua Pimda Tapak Suci Putera Muhammadiyah Surabaya Mahfud, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Surabaya Talitha Shabrina El-Jihan, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Surabaya Alfianur Rizal RRA, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya Ramadhani Jaka Samudera, dan Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Surabaya Abraham Adimukti.

Ketua Tapak Suci Surabaya Mahfud menyampaikan sami’na waa atho’na dengan pimpinan sesuai ikrar Tapak Suci, yaitu percaya dengan kebijaksanaan pimpinan.

“Kalaupun ada perbedaan masalah pilpres, pasti berdasar pertimbangan dan akan mohon izin ke ayahanda pimpinan Muhammadiyah,” ujarnya setengah bercanda.

Ketua PDNA Surabaya Talitha Shabrina El-Jihan mengatakan, jihad politik Muhammadiyah, khususnya di Surabaya, harus dikawal bersama-sama. Menurut dia, kalau Muhammadiyah punya perwakilan di tataran legislatif atau bahkan eksekutif, itu akan membantu langkah ortom seperti NA.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya Alfianur Rizal menambahkan, terkait konstelasi politik Pilpres 2024, pihaknya mungkin tidak akan banyak bicara.

“Karena kalau terkait Pilpres 2024, kita (Pemuda Muhammadiyah, Red) makmum masbuk (kepada Muhammadiyah, Red),” katanya.

Pemuda Muhammadiyah lebih menyoroti persiapan Pilkada (Pilgub/Pilwali/Pilbup) pada akhir 2024. Menurut dia, perhitungan politik harus dimulai dari sekarang.

“Kami mengajak untuk running mulai sekarang kepada para ortom,” tegasnya.

Pemuda Muhammadiyah siap segera merapatkan barisan. Menurut dia, semboyan tegak lurus itu harus diubah menjadi lurus dan rapatkan saf.

“Karena tegak lurus terkesan tidak demokratis. Kalau lurus dan rapatkan saf lebih demokratis dan lebih kental aura religi tentunya,” ujarnya, lantas tersenyum.

Terkait jihad politik, Alfi menyebut kadang-kadang kita tidak percaya diri. Karena itu, sekali lagi, persiapan Pilkada 2024 harus dimulai dari sekarang.

“Sehingga media massa atau media sosial dipenuhi dengan isu-isu yang dibawa oleh Muhammadiyah,” imbuh Alfi.

“Jangan malu-malu lagi bicara politik. Kita harus terang-terangan bicara politik. Sehingga 2024 kita running bersama mulai hari ini,” tegasnya.

Suasana diskusi AMM Kota Surabaya di Kantor PDM Surabaya pada Minggu (31/12/2023) malam. (Achmad San/KLIKMU.CO)

Senada, Ketua PC IMM Surabaya Ramadhani Jaka Samudera mengatakan bahwa menyikapi politik 2024, teman-teman, khusus IMM, juga wajib memenangkan kader-kader Muhammadiyah.

Lebih lanjut, dia berharap di Muhammadiyah kaderisasi bisa berjalan berjenjang. Mulai IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah/NA, kemudian lulus nanti tahu arahnya ke mana.

Ramadhani juga menyebut pentingnya diaspora kader. Dia mengklasifikasikan Muhammadiyah harus punya tiga tipe kader. Yakni, kader bangsa, kader umat, dan kader Persyarikatan.

“Kader bangsa itu seperti Pak Muhadjir (Muhadjir Effendy, Menko PMK, Red). Sementara kader umat itu seperti Pak Busyro (Busyro Muqoddas, Red) yang selalu mengawal persoalan-persoalan warga. Adapun kader Persyarikatan itu sebagai penjaga gawang. Seperti Pak Haedar Nashir atau Pak Abdul Mu’ti,” tuturnya.

Terakhir, Ketua PD IPM Surabaya Abraham Adimukti juga siap mendukung kader Muhammadiyah yang terjun di dunia politik. Akan tetapi, dia memberikan catatan. Kader Muhammadiyah itu harus diukur lewat integritasnya, kredibilitasnya, dan akseptabilitasnya.

“Tiga ini yang perlu disiapkan jika ingin sukses di pencalonan legislatif,” tegasnya.

Dia menambahkan, warga Muhammadiyah itu sangat banyak, tapi terkadang sulit dimobilisasi. Ada faktor yang memengaruhi. Yakni, emosional yang tidak sama.

Karena itu, dia berharap ada penyamaan emosional terlebih dahulu bagi warga Muhammadiyah.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini