KLIKMU.CO – Konsisten mengapresiasi film indie pelajar dan mahasiswa, Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan pagelaran Malang Film Festival yang ke-17. Pagelaran yang dilaksanakan secara virtual untuk kedua kalinya ini berlangsung sejak Senin (7/3) hingga Kamis mendatang.
Sama halnya dengan tahun lalu, festival ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum secara daring dengan mendaftar melalui loket.com.
Salah satu programmer kompetisi, Mujaddid Izzul Fikri menuturkan bahwa jumlah film yang lolos kurasi MAFI Fest ada sebanyak 18 film yang berasal dari 335 pendaftar. Beberapa film tersebut akan ditayangkan pada Program Kompetisi Malang Film Festival.
Masyarakat juga dapat mengikuti program menarik lainnya seperti Program Kuratorial, Penayangan Khusus, Kelas Kritik Film, Layar Apresiasi Nusantara, Diskusi Komunitas dan Umum, Layar Apresiasi Produksi Bersama, Sesi Malangan, hingga Layar Apresiasi Malang Sinau Dokumenter.
“Selain menjadi tempat apresiasi film, Malang Film Festival juga menjadi wadah untuk pembelajaran tentang film, diskusi film, serta eksibisi akan karya film. Apalagi di masa-masa sulit dan pandemi seperti ini,” terang pria yang kerap disapa Adit.
Adapun festival film ini memiliki kekhasannya sendiri, yakni adanya Sesi Malangan dan Layar Apresiasi Malang Sinau Dokumenter. Dalam program tersebut akan melibatkan filmmaker asal Malang yang sederet filmnya akan ditayangkan pada perhelatan acara utama MAFI Fest 2022.
“Nantinya pihak penyelenggara festival akan memutarkan film-film karya filmmaker Malang. Kemudian juga menawarkan film hasil workshop Malang Sinau Dokumenter yang sudah dilaksanakan pada Desember lalu. Selain itu, kami juga mengadakan Layar Apresiasi Karya Nusantara yang berfokus pada karya-karya dengan nilai otentik tentang Indonesia,” sambungnya.
Di sisi lain, Achmad Sulchan An-Nauri sebagai salah satu kurator MAFI Fest 2022 menjelaskan ada beberapa kategori film yang dilombakan. Mulai dari fiksi pelajar, dokumenter pelajar, fiksi mahasiswa, dan dokumenter mahasiswa. Adapun jumlah film dokumenter pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia yang masuk total berjumlah 70 Film. Dari angka itu, dihasilkan tujuh film pendek yang lolos proses kurasi.
“Kami sudah melakukan proses kurasi bagi seluruh film yang masuk. Ada beberapa aspek yang kami soroti. Mulai dari aspek konten, isu, hingga sinematografi. Kalau dilihatd ari jumlah film yang masuk, antusiasme dan semanagat anak muda untuk membuat film terbiang tinggi. Sekalipun masih berada di situasi pandemi,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Festifal Alif Immanullah berharap dengan adanya MAFI Fest di tahun 2022 bisa memberikan ajang apresiasi akan film indie pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Semoga dengan hadirnya MAFI dapat memompa semangat sineas muda untuk berkarya. Tidak hanya membuat film tapi juga dapat didistribusi, terekshibisi, dan terapresiasi,” tandasnya. (Wildan/AS)