Mampir Bersih Diri, Rombongan SD Musix Malah Dapat Bonus Ini di Masjid Gede Kauman

0
33
Drh H Agung Budiyanto MPhD memberikan kajian di Masjid Gede Kauman Yogyakarta. (Basirun/KLIKMU.CO)

Yogyakarta, KLIKMU.CO – Rombongan Surabaya Farewell Tour Yogyakarta dari SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix) awalnya berniat bersih diri di Masjid Gede Kauman Yogyakarta. Akan tetapi, mereka malah dapat “bonus” tausiah, Sabtu (1/6/2024).

Pukul 22.00 siswa-siswi kelas VI SD Musix beserta guru dan wali murid bertolak menuju Yogyakarta. Perjalanan menuju Kota Gudeg ini menggunakan dua armada bus wisata dengan biro perjalanan wisata Berkah Anugerah Sukses (BAS).

Selama perjalanan, para peserta tampak sangat bergembira. Hampir tidak ada yang mau tidur. Mereka menghabiskan waktu dengan berkaraoke hingga kota tujuan.

Durasi waktu yang dibutuhkan sekitar 5 jam sudah termasuk istirahat dua kali di rest area Caruban 636 dan yang kedua di rest area Sragen 519. Tepat pukul 03.00 rombangan SD Musix sudah sampai di kawasan Malioboro.

“Teman-teman, alhamdulillah kita sudah sampai di Yogyakarta. Setelah ini kita akan menuju Masjid Agung Kauman Untuk bersih diri dan shalat Subuh,” kata Nugi Rizky, tour lider BAS. Selanjutnya dia meminta peserta untuk menawarkan perlengkapan mandi dan baju ganti.

Suasana masjid tampak sepi, hanya ada beberapa orang dimungkinkan pengurus atau marbot masjid. Mereka tampak sibuk menggelar tikar di bagian beranda masjid

Para peserta tur antre di kamar mandi untuk bersih diri dan ganti pakaian. Selanjutnya mereka menunaikan shalat Subuh berjamaah.

Selesai shalat Subuh, rombongan SD Musix tidak buru-buru meninggalkan masjid, tetapi mengikuti kajian subuh terlebih dahulu.

Materi kajian yang akan disampaikan adalah Pelaksana Qurban Menurut Syariah dan Kesejahteraan Hewan. Drh H Agung Budiyanto MPhD menjadi narasumber.

Menurut dia, ada lima syarat hewan yang sah untuk kurban. Lima syarat itu adalah, pertama, pemilihan hewan kurban yang sehat. Kriteria hewan sehat antara lain gerak lincah, nafsu makan normal, cara bernapas normal, suhu badan 39-40 derajat, tinja dan urine normal.

Kemudian mata jernih tidak ada kotoran. Tidak pincang/lincah. Pincang yang dimaksud bawaan sejak lahir, tetapi kalau pincangnya karena terjatuh sah. Responsif terhadap lingkungan. Bulu halus tidak kusam.

“Para jamaah jangan khawatir jika hati sapi itu ada cacingnya. Itu bukan karena penyakit, tetapi karena kadar air tempat tinggal tinggi. Yang penting kulitnya halus tidak kusam,” tuturnya.

Kedua, proses pemeriksaan ante mortem (sebelum penyembelihan yang benar). Ketiga, proses restrain (penalian) dan penyembelihan yang baik dan benar.

“Jika sapi disembelih 5 menit belum mati, berarti ada kesalahan pada proses penyembelihan,” tandasnya.

Keempat, dari dalam lubang hidung tidak ada cairan tidak normal. Kelima, pemeriksaan post mortem/pasca penyembelihan yang baik dan benar. Keenam, pendistribusian dan penanganan daging yang baik dan benar.

Di samping hewan sehat, dosen UGM ini menyampaikan ciri-ciri hewan tidak cacat, antara lain tidak pincang, tidak buta, dan telinga tidak rusak.

Menguatkan ceramahnya, dia menyitir hadis nabi dari Jabir ra. Beliau berkata, Rasulullah bersabda:

“Janganlah kalian menyembelih hewan kurban, kecuali yang telah musinnah. Terkecuali kalian sukar memperolehnya, maka sembelihlah domba yang jadza’ah.”(HR. Muslim no. 1963).

Terakhir, dia mengingatkan penyakit yang perlu diwaspadai pada ternak kurban. Antara lain anthrax, lumphy, skin diseases/LSD/lato-lato, dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

(Basirun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini