Rafli Manuputty. Siapa sangka ada warga keturunan Manuputty ada di gang sempit belakang masjid Muttaqin jalan Juwinngan 34, Gubeng, Surabaya. Ayahnya bernama almarhum J. P. B. Manuputty dan ibu bernama Asmaniyah. Di sanalah, Rafli tinggal bersama adiknya yang masih kecil pula di sebuah rumah kontrakan. Hebatnya, Manuputti kecil ini jago membaca Alquran dan rajin mengaji di masjid.
Kantor Layanan Lazismu Ngagel Kota Surabaya melalui tim penyalur donasi berkesempatan bertandang ke rumah Manuputti untuk menyampaikan bantuan dari muzakki, Kamis (4/1) sore.
Farid Effendy, anggota tim menyapa dengan ramah Manuputti. Bahkan, ia sempat terkejut saat menanyakan apa cita-cita sang yatim jika besar kelak.
“Mau jadi presiden, Pak!” jawab Manuputti dengan polos.
Jawaban tersebut memantik gelak tawa rombongan KL Lazismu Ngagel sekaligus mendoakan agar Manuputti dapat mewujudkan cita-citanya kelak.
Manuputti sangat berbinar saat menerima Program Bantuan untuk Yatim Dhuafa yang dikhususkan untuk warga PR Muhammadiyah di lingkungan PC Muhammadiyah Ngagel.
“Kami ke sini untuk menyampaikan bantuan sekolah untuk Manuputti. Ini adalah bantuan muzakki yang dihimpun KL Lazismu Ngagel. Semoga bermanfaat,” ujar Farid.
Manuputti yang didampingi ibunda Asmaniyah sangat senang menerima bantuan tersebut dan berharap agar Lazismu semakin banyak menebar manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
“Terima kasih banyak. Semoga Lazismu bertambah maju dan bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Asmaniyah. (eff/ICOOL)