Maroko Mendunia, Indonesia Wajib Pariwisata Halal Dunia

0
167
Para pemain kesebelasan timnas Maroko di Piala Dunia 2022. (Nur Photo via Getty Images)

Oleh: Ace Somantri

KLIKMU.CO

Gegap gempita warga Indonesia terkait ungkapan bela sukacita kepada tim nasional sepak bola Maroko yang menang melawan Spanyol dan Portugal, tim raksasa sepak bola dunia, viral di media sosial (meski kemudian langkah mereka harus terhenti oleh Prancis). Ternyata selain kemenangan angka, Maroko mampu menjadikan wajah dunia Islam bahagia nan gembira. Pasalnya, Maroko mewakili negara muslim yang mampu mengobrak-abrik pemain-pemain terbaik Eropa, bahkan dunia. Selain itu, selebrasi yang ciamik nan cantik menggugah rasa para penonton dan netizen dunia maya, bagaimana sang ibu menjadi dewa dunia akan kemenangannya.

Tidak kalah hebat Qatar sebagai negara penyelenggara Piala Dunia tahun 2022 menampilkan wajah negara muslim yang santun, beradab, berwibawa, dan penuh kasih sayang telah memutarbalikkan opini busuk media mainstream Barat hal ihwal dunia Islam. Pelayanan dan sambutan kasih sayang bukan hanya kepada para tim dan klub peserta Piala Dunia, melainkan penonton atau penggembira hingga para jurnalis berbagai negara.

Tidak ada habisnya, kegembiraan masyarakat muslim berbagai negara muslim dunia menikmati kebahagiaan atas timnas Maroko. Sepak bola menjadi ibrah bagi negara-negara muslim, momentum untuk bersatu melawan kezaliman global, diskriminasi minoritas muslim di negara sekuler, serta melawan islamofobia dunia. Bahkan, di media sosial viral di Spanyol warga muslim Maroko yang meramaikan kemenangan tim kebanggaan negaranya, justru mengalami persekusi aparat kepolisian.

Artinya, memang benar di beberapa negara sekuler sikap diskrimatif pada warga muslim masih tinggi. Namun warga muslim tetap tidak takut akan ancaman hal tersebut, karena dalam jiwa dan raganya meyakini akan kehadiran Sang Maha Kuasa penolong yang sebenarnya.

Lain di Indonesia, kemenangan Maroko menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dari kondisi dan situasi negara yang sedang lara. Data yang ada, warga muslim Indonesia terbesar di dunia dibanding negara muslim lainnya. Idealnya, data tersebut sebuah potensi kekuatan menjadi sesuatu yang dapat dimaksimalkan untuk membangun perdaban Islam dunia. Karena dari kekuatan jumlah apabila dimobilisasi secara berjamaah akan melahirkan dorongan kuat.

Di sisi lain, faktanya justru umat Islam Indonesia tidak mendapatkan ruang lebih merdeka untuk membangun kemajuan dan kejayaan Indonesia. Pasalnya, para penyelengara negara kondisi sifat dan karakternya bukan melayani dan memberi solusi pada warga dan negara, melainkan berharap sebaliknya. Akibatnya, muslim bangsa Indonesia tidak sebanding produktivitasnya dengan jumlah angka besar.

Saat ini, warga muslim Indonesia selama bangsa ini merdeka secara simbolik belum mampu menjalankan syari’at Islam secara utuh. Perjalanan panjang perundang-undangan yang berisi aturan dan ajaran Islam menjadi fakta catatan, semisal undang-undang perkawinan saja untuk menjadi hukum postif (qonun) yang dinamis butuh puluhan tahun. Faktor kekuatan paham politik kenegaraan yang kurang memihak, bahkan ada kesan dihalangi dan dipersulit dengan alasan Indonesia bukan negara agama.

Yang paling menyedihkan dan kadang membuat marah, Islam sebagai ajaran sering menjadi tertuduh sebagai agama yang radikal, intoleran, dan sarang teroris. Hal itu bentuk fitnah dan tuduhan kejam, sehingga hingga saat ini muslim Indonesia belum merdeka dan bebas seutuhnya.

Berkaca pada Maroko, sekalipun dianggap pelengkap Piala Dunia dan tidak diperhitungkan oleh para raksasa tim sepak bola dunia. Namun, persiapan strategi yang matang dan optimisme yang kuat atau memiliki irodah kubro pada akhirnya si kulit bundar menjadi penghantar Maroko mendunia.

Pun sama Indonesia, sekalipun di berbagai bidang belum ada yang ditampilkan dalam perhelatan dunia yang mercusuar. Namun, sangat yakin dari sekian banyak bidang ada salah satu yang dapat ditampilkan di mata dunia, sehingga hasilnya mampu menginspirasi dunia muslim penuh bangga.

Apa itu? Saat ini yang paling memungkinkan adalah hal ihwal dunia pariwisata. Alasannya sederhana: karena Indonesia ini negara maritim terbesar di dunia. Buktinya hanya satu pulau Bali saja mampu menyedot banyak wisatawan asing yang mendunia.

Fakta tersebut bukti portofolio bahwa Indonesia mampu dalam perhelatan dunia. Sehingga kekuatan pariwisata dunia harus diambil oleh Indonesia, khususnya untuk dunia Islam. Pariwisata halal dunia sangat mungkin menjadi ikon di mata negara-negara muslim lainnya, karena populasi penduduk dunia bukan berkurang, melainkan terus bertambah sekalipun dihujani bencana dan pandemi.

Secara otomatis, peluang pariwisata halal dunia lebih memungkinkan untuk dijadikan simbol Indonesia sebagai pusat pariwisata halal dunia. Negara kepulauan berbasis maritim menjadi kekuatan dan keunggulan bagi Indonesia mengambil peran di dunia melalui pariwisata halal dunia. Yakin Indonesia akan menjadi kiblat wisata halal dunia. Wallahu’alam. (*)

Bandung, Desember 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini