12 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Memaksimalkan Ibadah ketika Haid, Diulas dalam Kajian Muslimah SD Muhlas

Dari kiri Sekretaris PD Aisyiyah Kota Surabaya Hj Shohifah, Kepala SD Muhlas Mursiah, dan pembawa acara Bunda Kenzie. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Kajian muslimah yang diprakarsai oleh Komite dan Paguyuban Kelas SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) kembali digelar pada Sabtu (26/10/2024).

Kajian tersebut mengulas materi tentang memaksimalkan ibadah ketika haid dengan menghadirkan pembicara Dra Hj Shohifah MPdI.

Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya ini membuka materinya dengan memotivasi para peserta bahwa salah satu tanda-tanda wanita yang dijauhkan dari api neraka adalah wanita yang menimba ilmu agama.

“Alhamdulillah ibu-ibu yang hadir hari ini akan dijauhkan dari api neraka karena hadir di majelis ilmu, aamiin,” tuturnya.

Dengan sering menghadiri majelis ilmu untuk selalu belajar tentang agama, niscaya akan menambah wawasan sekaligus bisa saling bersilaturrahim antar sesama.

Ada kekhawatiran bahwa wanita suatu ketika mengalami menstruasi atau haid. Hal ini membuat kita ragu untuk beribadah kepada Allah, karena kondisi yang menanggung hadas besar.

“Namun jangan khawatir, karena ada amalan yang bisa kita lakukan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap ustadzah Shohifa.

Ada 6 amalan yang dapat kita maksimalkan, walaupun dalam keadaan haid.

Pertama perbanyak zikir, baik waktu pagi maupun petang.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 41-42 yang artinya,

“Hai orang-orang beriman, perbanyaklah berzikir dan bertasbih setiap pagi dan petang,”

Ustadzah Shohifa mengatakan, bahwa amalan ini sangat mudah dan bisa menguatkan jiwa serta mensucikan hati.

Dan yang kedua, perbanyak sedekah. Dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 133-134, yang artinya,

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Ketiga, melakukan kerja sosial.

“Kegiatan ini bisa dilakukan sendiri maupun berkelompok,” imbuhnya.

Sedangkan amalan yang keempat adalah perbanyak doa.

“Karena doa wanita atau seorang ibu sangat mustajabah bagi anak dan keluarganya,” terangnya.

Dan yang kelima, menghadiri majelis ta’li atau majelis ilmu.

“Seperti saat ini, bunda-bunda  bisa istiqomah mengadakan kajian muslimah SD Muhlas,” tuturnya.

Amalan yang keenam adalah selalu menjaga silaturrahim antar sesama.

“Semoga kajian muslimah ini selalu istiqomah sehingga bisa mempererat tali silaturrahim untuk memajukan SD Muhlas serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Sesi foto bersama jajaran Komite dan Paguyuban Kelas SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Kepala Sekolah serta Hj Hj Shohifah dalam kegiatan kajian Muslimah SD Muhlas. (Istimewa/KLIKMU.CO)

Sementara itu Kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd yang turut hadir mengapresiasi kegiatan kajian Komite dan Paguyuban tersebut,

“Alhamdulillah, selalu semangat bunda-bunda hebat hadir dalam kajian muslimah ini,” tuturnya.

SD Muhlas sangat mendukung dan selalu suport akan kegiatan positif dan bermanfaat yang menjadi program Komite, baik  di bidang keislaman, sosial, pendidikan, dan lainnya.

“Semoga kajian ini bisa istiqomah setiap bulannya, dan yang hadir semakin banyak,” pungkasnya.

Acara yang dipandu oleh pembawa acara Bunda Kenzie dan pembaca Al Quran Bunda Alula ini diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama.

(Elly Ermawati/Ria Putri/Muri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *