Memanfaatkan AI untuk Penyusunan Bahan Ajar

0
17
Dr Titik Sudartinah SS MA memaparkan tentang pemanfaatkan AI untuk bahan ajar di PPM MBS Pleret Kompleks Masjid Taqorrub Kanggotan Pleret, Bantul, Yogyakarta. (Erna Andriyanti/KLIKMU.CO)

Yogyakarta, KLIKMU.CO – Pelatihan dan workshop dalam rangkaian kegiatan PKM Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Inggris Berbasis Pendidikan Agama Islam dilaksanakan di PPM MBS Pleret Kompleks Masjid Taqorrub Kanggotan Pleret, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (26/8).

Dr Titik Sudartinah SS MA dari Prodi Sastra Inggris UNY hadir sebagai narasumber. Ia memaparkan materi mengenai penggunaan dan pemanfaatan AI (artificial intelligence) writing tools.   

Sesaat setelah workshop dimulai, narasumber menanyakan apakah ada peserta yang pernah menggunakan AI writing tools. Hal itu direspons oleh Ketua PCM Pleret M. Fatkul Mubin MPd yang turut hadir dalam workshop ini dengan berbagi pengalamannya memakai ChatGPT.

“Alat ini berguna untuk memantik kemampuan untuk mengembangkan tulisan dan diharapkan alat ini dapat digunakan pada situasi yang tepat,” ujarnya.

Kemudian, Dr Titik menjelaskan bahwa AI adalah program yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi, belajar, membuat keputusan, serta merespons komunikasi. Seiring berkembangnya teknologi, AI dapat berinteraksi dengan manusia melalui suara atau teks.

Selain itu, kecanggihan AI juga mampu mengubah sebuah gambar menjadi teks atau sebaliknya sehingga menerjemahkan bahasa asing bisa dilakukan hanya dengan memasukkan foto atau objek yang diinginkan dan tidak perlu mengetik lagi.

“AI mengalami proses internalisasi atau generalisasi. Artinya, semakin banyak input yang masuk, AI semakin berkembang menjadi lebih baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa kelebihan AI yang paling menonjol adalah kecepatannya dalam menemukan data dan informasi atau automaticity. AI hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat, sekitar sepersekian detik untuk memproses data. Tetapi, kelebihan ini tidak sepenuhnya menjamin kualitas informasi yang didapatkan.

“AI berguna untuk mengurangi kesalahan atau human error yang mungkin terjadi ketika menulis. AI juga dapat menciptakan tulisan yang lebih baik dari segi bahasa dalam waktu yang singkat. Selain itu, AI bersifat fleksibel, yaitu dapat memberikan beberapa opsi sumber yang bisa dipilih,” bebernya.

Meskipun demikian, AI tools memiliki beberapa kelemahan seperti tidak bisa meniru emosi dan ekspresi manusia sehingga bantuan atau sentuhan manusia masih diperlukan. Pencermatan ulang atau edit diperlukan, misalnya untuk menghindari plagiarisme.

Oleh karena itu, mengingatkan untuk selalu mengedit dan merevisi tulisan yang dibuat melalui AI writing tools. Selain itu, memasukkan kata kunci yang lebih spesifik bisa menjadi alternatif lain untuk menghindari kemungkinan terjadinya plagiarisme.

“Untuk itu, menulis menggunakan AI writing tools memerlukan strategi yang tepat untuk meminimalkan risiko plagiarisme. Hal yang paling utama yaitu penulis perlu memahami dasar dan bahaya plagiarisme. Oleh karena itu, penulis harus memastikan terlebih dahulu isi informasi yang diperoleh, lalu mengedit dan merevisi setelah menyelesaikan tulisan. Selain itu, bisa juga menggunakan alat pendeteksi plagiarisme berbayar maupun gratis seperti, turnitin, grammarly, plagiarisme checker, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Dalam workshop ini, para peserta ikut serta mengaplikasikan AI ChatGPT untuk menyiapkan materi buku ajar kelompok mereka. Selanjutnya, para peserta mempresentasikan progres dari buku bahan ajar mereka sekaligus mendapat masukan dari Prof Erna Andriyanti SS MHum PhD selaku ketua tim PKM UNY. Workshop ini ditutup dengan diskusi dan tanya jawab dari para peserta PKM. (Erna Andriyanti/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini