13 November 2024
Surabaya, Indonesia
Opini

Menanti Janji Prabowo Kaji Ulang UKT

Menanti Janji Prabowo Kaji Ulang UKT. (Ilustrasi Pinter Politik TV)

Oleh: Ace Somantri

Akhir-akhir ini tengah viral dan menjadi sorotan publik terkait masalah UKT perguruan tinggi di Indonesia. Pasalnya, gegara pihak perguruan tinggi negeri tahun ini rata-rata membuat kebijakan membebani rakyat Indonesia melalui dengan naiknya biaya UKT yang dinaikkan. Wajar banyak mahasiswa yang berteriak dan bergerak memprotes kebijakan tersebut dikarenakan sangat membebaninya.

Terlebih, masa Covid-19 hingga pascapandemi membuat tidak sedikit kondisi ekonomi masyarakat mengalami kebangkrutan dan sebagian besar masyarakat mengalami penurunan daya beli. Tapi, anehnya, perguruan tinggi negeri milik negara justru membuat kebijakan menaikkan UKT yang sangat membebani masyarakat, seolah-olah ada kesan pendidikan bagus hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang kaya raya.

Isu kenaikan UKT membuat para pihak geram hingga Menteri Nadiem pun mendapat teguran dari legislator maupun masyarakat umum. Alasan yang disampaikan sangat klasik. Begitu pun pihak kampus sebagian masih bertahan dengan kebijakannya dengan alasan salah satunya adanya subsidi silang bagi mahasiswa lainnya yang harus mendapatkan subsidi bantuan.

Namun, realitasnya memang dilihat dan diperhatikan beberapa perguruan tinggi negeri masih mematok biaya UKT sangat besar. Padahal kampus-kampus perguruan tinggi negeri milik pemerintah yang operasionalnya di-support oleh anggaran negara lebih dari cukup, baik sumber daya manusia maupun instrumen sarana prasarana dan yang lainnya. Justru, saat ini perguruan tinggi swasta kena dampak sejak ada ujian mandiri di PTN, sekarang yang harus mendapat perhatian khusus adalah PTS agar tetap berjalan melaksanakan kegiatan akademiknya.

Komentar Prabowo Subianto

Presiden terpilih Prabowo Subanto pun ikut mengomentari hal ihwal keresahan masyarakat mengenai UKT ini melalui juru bicaramya, Bang Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia akan mengkaji ulang kenaikan UKT dan berupaya untuk menurunkan hingga lebih murah. Alasan tersebut sangat mendasar, demi anak bangsa ke depan harus diperjuangkan.

Ini salah satu tabiat baik dari sosok Prabowo. Dengan kepekaan dan kepeduliannya terhadap anak bangsa selalu ikut serta mencari dan memberi solusi masalah pendidikannya. Tidak sedikit banyak orang hebat di Indonesia sudah menjadi tokoh bangsa ternyata mereka diberi beasiswa dari uang sakunya sendiri, salah satunya imam besar Masjid Istiqlal Indonesia Prof Nazarudin Umar pun termasuk yang mendapat besiswa langsung dari beliau.

Melalui juru biacaranya, Bang Dahnil, menyampaikan bahwa hak mendasar bagi rakyat Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan dari tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Untuk hal tersebut, tampaknya Prabowo benar-benar berkomitmen akan mengkaji ulang biaya UKT perguruan tinggi ke depan lebih murah. Kita semua mendoakan kepadanya untuk segera melakukan terobosan-terobosan yang selama ini menjadi masalah yang dihadapi rakyat Indonesia, khususnya dunia pendidikan.

Jika komitmen ini dijalankan oleh pasangan Prabowo dan Gibran, jalan menuju Indonesia Emas lambat laun akan terwujud juga. Pasalnya, pendidikan adalah kunci kecepatan indeks pertumbuhan manusia yang akan mengawal pembangunan manusia yang berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Hal tersebut juga dipahami betul oleh presiden terpilih, bahwa dengan pendidikan semua dapat diraih termasuk akan meningkatkan kedaulatan bangsa diberbagai sektor dan bidang. Terlebih ada pandangan menarik disikapi dari Prabowo, pendidikan yang dikelola oleh negara atau pemerintah sebaiknya harus gratis karena dengan dianggarkan melalui APBN.

Dan ia meminta kepada pihak yang berwenang untuk mengurai permasalahan anggaran tersebut. Dengan kemampuan yang dimiliki, pengalaman hidup yang pernah dilalui, serta rekam jejak dirinya menjadi pengabdi negara banyak menorehkan prestasi dan dedikasi sangat tinggi, Prabowo semoga banyak memberikan pelayanan yang berkeadilan dan membuat rakyat semakin tentram, nyaman dan percaya.

Kepekaan dan kepedulian Prabowo terhadap anak bangsa bukan sekedar omon-omon, melainkan banyak cerita dan kisah nyata sejak ia di dunia militer selalu perhatian pada prajurit-prajurit tentara hingga pensiun telah banyak memberi kontribusi dan solusi pada generasi. Hanya, selama ini ia tidak mau diekspos oleh publik, apalagi media terkait kepekaan dan kepeduliannya terhadap banyak orang yang membutuhkan bantuan.

Karena itu, sangat wajar ia ikut mengomentari hal ihwal yang dihadapi mahasiswa Indonesia, terlebih sudah terpilih dalam Pemilu 2024 sebagai presiden sangat memiliki kepentingan untuk bangsa dan negara yang akan dipimpinnya lima tahun ke depan. Ini harapan baru, semoga kita semua mengawal setiap kebijakan negara yang mengedepankan kepentingan anak bangsa.

Patriotisme dan keprajuritan sosok Prabowo akan menjadi karakter kepemimpinan Indonesia ke depan. Sifat peduli dan peka dalam bingkai nasionalisme akan mendorong spirit dan motivasi penuh kejuangan membangun bangsa dan negara, termasuk dunia pendidikan. Kita berupaya untuk berhusnuzan dalam rangka membangun sugesti kebaikan, jikalau sebaliknya dengan terus-menerus membangun sikap suuzan akan membawa sugesti keburukan.

Tidak ada alasan pernyataan Prabowo melalui juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak terkait perhatiannya Prabowo terhadap kenaikan UKT berharap lebih murah sehingga masyarakat Indonesia dapat mengaksesnya dan lebih berkeadilan. Keren dan bermartabat, dunia pendidikan diperhatikan sangat serius. Artinya, sikap tersebut bukti nyata apa yang dikatakan saat orasi pada wisuda mahasiswa Universitas Kebangsaan di Bandung, bahwa ia peduli pada dunia pendidikan tinggi untuk generasi masa depan.

Terima kasih kepada semua pihak yang memperhatikan dunia pendidikan. Selain itu bentuk kepedulian, juga sudah menjadi konsensus sosial kehidupan manusia bahwa pendidikan kunci kemajuan dan perubahan hidup seseorang, keluarga, entitas, komunitas, organisasi, dan juga bangsa dan negara pun secara otomatis akan lebih baik dan mengalami kemajuan.

Pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih memberikan komentar yang sangat peduli terhadap keresahan masyarakat terkait pendidikan dalam media patut diacungi jempol atas atensinya terhadap anak bangsa ke depan. Menjadi catatan penting yang harus di-“bold” pernyataannya agar segera dapat dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait yang berwenang.

Yakin sekali, manakala bangsa prioritas peduli pendidikan sejalan dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW, kira-kira begini pernyataanya, “Barang siapa berharap ingin mengambil kebahagian dunia maka dengan ilmu, dan barang siapa berharap ingin kebahagiaan akhirat maka dengan ilmu, dan barang siapa berharap keduanya maka dengan ilmu pula.” (*)

Ace Somantri
Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *