Menanti Pemimpin Adil dan Menyejahterakan di Pilkada Jawa Barat

0
27
Ace Somantri, dosen Universitas Muhammadiyah Bandung, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat. (Dok pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Ace Somantri

Beberapa bulan setelah pemilihan presiden dan wakil presiden, geliat pemilihan kepemimpinan beralih menuju kontestasi pilkada seluruh daerah se Indonesia. Masing-masing calon dan pasangan bertebar pesona, terpasang direklame, baliho, dan spanduk-spanduk yang terlihat di berbagai sudut kota hingga ke desa-desa.

Wajah-wajah kandidat yang mempromosikan diri berharap mendapatkan dukungan warga terlihat dengan gaya pengambilan foto bervariasi. Jawa Barat daerah provinsi terpadat di Indonesia, dengan jumlah penduduk kurang lebih menyentuh ke angka 45 juta jiwa. Untuk pemilih hak suara dalam pemilu lebih dari 35 juta pemilih, artinya cost untuk mempromosikan hingga meraih suara di pilkada Jawa Barat membutuhkan anggaran cost politik yang tinggi.

Dengan area wilayah sangat luas dan populasi penduduk yang padat, energi ekstra luar biasa harus dikeluarkan sudah pasti. Sehingga konsekuensi high cost untuk memenangkan pilkada Jawa Barat benar-benar dikalkulasi dengan matang dan strategi jitu.

Menarik dianalisis, kepentingan politik nasional untuk keberlanjutan sukesnya program pemerintah pusat dan keberlanjutan kekuasaan harus ditopang dan disanggah oleh provinsi terdepan sebagai etalase pemerintah pusat. Sangat berkepentingan bagi pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Prabowo- Gibran terhadap suksesi pilkada daerah provinsi dan kota kabupaten terdekat dengan pusat pemerintahan. Pasalnya, hal tersebut untuk dalam rangka memperkuat dan matching-nya program saat dikeluarkan keputusan yang menjadi kebijakan.

Perebutan kursi pilkada tidak jauh beda pada saat perebutan kursi pilpres, apalagi di DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai penopang pemerintah pusat akan terasa vibrasi getaran kepentingannya. Wajar saat ini, sosok tokoh politik yang diusung di daerah strategis dipersiapkan tokoh-tokoh yang memiliki reputasi, popularitas ketokohan tingkat nasional serta akseptabilitas figur yang tinggi di masyarakat.

Hal itu benar adanya, di DKI Jakarta beberapa partai politik sudah mendeklarasikan kandidatnya. Sebut saja PKS sudah resmi mencalonkan mantan Gubernur DKI dan mantan Capres RI yaitu Anies Baswedan. Dan PKB Provinsi DKI Jakarta pun tak ketinggalan ikut turut serta mencalonkan tokoh yang sama. Lebih menariknya, penantang calon Gubernur ARB dalam radar media melihat sosok tokoh Jawa Barat yang menjadi saingan cukup berat yakni Ridwan Kamil, konon kabarnya on the way Jakarta.

Sementara itu, di Jawa Barat berseliweran tokoh-tokoh daerah yang memiliki reputasi nasional. Seperti Dedi Mulyadi yang tokoh daerah yang sangat kental dengan karakteristik kesundaannya, selalu tampil “nyunda” dengan ikat “barangbang semplak” yang tidak lepas dari kepalanya. Bahkan, kata dan kalimat lontarannya tak lepas dengan khas bahasa Sunda yang lekat.

Wait and see, konstelasi politik pilkada Jakarta dan Jawa Barat menjadi perhatian khusus elit-elit politisi dan tokoh nasional. Hal tersebut menjadi kepentingan taktis dan strategis politik kebangsaan jangka pendek hingga kepentingan politik jangka panjang untuk periodisasi kepemimpinan nasional yang akan datang.

Jawa Barat selalu menjadi perhatian, terlebih saat kereta cepat beroperasi sering sekali para pejabat negara termasuk menteri hilir mudik Jakarta-Bandung atau sebaliknya. Hal itu dikarenakan waktu jarak tempuh hanya membutuhkan 45 menit perjalanan. Destinasi Bandung dan sekitarnya benar-benar harus dan wajib sifatnya ditata ulang lalu lintas transportasi dari station kereta cepat menuju titik-titik tujuan para wisatawan domestik maupun luar negeri.

Bandung ibu kota provinsi Jawa Barat banyak cerita para petualang dan pialang, keindahan dan keunikannya terdengar dan tersiar ke seluruh pelosok negeri, termasuk mancanegara. Terkenal dengan keramahan orang Sunda, kesejukan cuaca saat sore hingga malam hari. Apalagi di tempat-tempat wisata alam seperti Kota Lembang, Ciwidey, Kertasari, dan Pangalengan terlihat hijau mempesona sehingga membius rasa lelah dan penat menjadi sejuk dan nyaman. Bahkan, konon kabarnya seorang penulis berkebangsaan Arab membuat sebuah karya “Bandung Surganya Dunia”.

Kembali kepada situasi persiapan kontestasi pilkada Jawa Barat, berharap saat berlangsungnya pemilu kepala daerah serentak tetap terjaga dan bermartabat. Siapapun tokoh yang siap berbakti dan berkhidmat  untuk Jawa Barat, syarat dan prasyarat harus memiliki sifat dan karakter penyayang terhadap alam sebagai simbol orang tua yang selalu menjaga “nyaah ka indung bapa, tur mampu ngajaga lembur”.

Sebagai warga masyarakat dan rakyat Jawa Barat, bahwa isu primordialisme kesukuan bukan sesuatu yang dilarang atau diharamkan. Melainkan sikap hubbul wathan lokal atau sikap local wisdom yang berorientasi pada pembangunan daerah bebas dari bala dan bahaya yang akan merusak alam semesta. Sekalipun ada sosok calon pemimpin terbaik di antara yang baik, bersedia berkhidmat dan mampu meningkatkan mutu warga Jawa Barat dengan cepat dan bermartabat, sangat terbuka bagi siapapun mereka sekalipun bukan etnis Jawa Barat yang identik suku Sunda, selama untuk kepentingan dan kemashlahatan umat dan masyarakat, warga Jawa Barat mempersilahkan menjadi kontestan pilkada di Jawa Barat tahun ini.

Hal itu sudah terlihat ada sosok yang bukan pituin Jawa Barat, namun memiliki rekam jejak yang sangat baik untuk memajukan warga Jawa Barat dengan  reputasi yang dimiliki tidak diragukan seperti Ilham Habibie seorang ilmuwan teknokrat berkelas internasional yang lahir dari sosok panutan bangsa Prof BJ Habibie yang terkenal sosok ilmuwan dunia yang melegenda dengan karya monumental merancang dan membuat sebuah pesawat terbang yang membanggakan.

Begitupun anaknya saat ini resmi didorong untuk maju di pilkada Jawa Barat tak kalah hebat dengan bapaknya. Beliau juga perancang pesawat yang saat ini sedang diproduksi sangat dihormati dunia. Jikalau yang bersangkutan mampu mewujudkan provinsi Jawa Barat termaju dan terdepan dalam waktu cepat dan singkat, melalui inovasi berpikir teknologi kenapa tidak saat diberikan kesempatan memimpin Jawa Barat wajib untuk disupport dan dikawal hingga terwujud pada waktunya.

Termasuk tokoh-tokoh politisi Jawa Barat lainnya ikut turut serta “the test water” dimata publik sejauhmana popularitas yang dimiliki saat ditembus pada kantong-kantong pemilih atau pemilik suara. Tokoh tersebut cukup banyak yang merepresentasikan partainya, seperti Kang Haru Suandaru dari PKS  Jawa Barat dan Kang Ono Surono dari PDIP Jawa Barat, Brigjen (purn) Taufik dari Partai Gerinda Jawa Barat, Kang Saeful Huda dari PKB Jawa Barat serta Desi Ratnasari dari PAN Jawa Barat dan juga yang lainnya bertebaran menghiasi media masa dan media sosial.

Namun, dalam konstitusi yang berlaku saat ini bahwa pencalonan kepemimpinan nasional dan daerah untuk merebut kursi kekuasaan eksekutif harus mengantongi dukungan partai politik. Artinya sehebat apapun ketokohnnya, saat tidak mendapat rekomendasi resmi dari partai politik dan tidak memenuhi angka batas minimum, maka dipastikan tidak dapat maju untuk pencalonan dalam kontestasi pemilihan kepemimpinan di daerah.

Perhelatan pilkada Jawa Barat sangat dinanti, terlebih sosok tokoh yang resmi diusung oleh partai penguasa periode ini akan menjadi kunci konstelasi politik Jawa Barat dan berpengaruh terhadap situasi kontestasi dan konstelasi politik pilkada di DKI Jakarta. Warga dan rakyat Jawa Barat saat ini menunggu pemimpin perubahan, bukan pemimpin pencitraan. Masyarakat sudah lelah dengan janji manis, muak dengan slogan dan jargon dan sangat antipati terhadap ketidakadilan setiap kebijakan yang dibuat.

Warga Jawa Barat menanti pemimpin adil dan menyejahterakan warganya, bukan pemimpin yang menikmati kekuasaan. Begitupun, saat pilkada ini semoga para kontestan pilkada di Jawa Barat dapat dijauhkan dari sifat ananiyah politik. Sehingga segala yang hendak dicapai dalam mewujudkan visi dan misi pemerintahan provinsi Jawa Barat lebih cepat terwujud melampaui target. Aamiin. Wallahu’alam. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini