Penulis: Ust. Musa Abdullah, Majelis Pustaka dan Informasi PDM Surabaya

Mendo’akan orang yang membayar zakat sewaktu menerima pembayaran zakatnya itu adalah sunnah Rasulullah (saw).
Dalilnya: Firman Allah (swt):
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ. – التوبة: 103
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ~ QS At-Taubah: 103
Dan menurut hadits dari Abdullah bin Abu Aufa berkata:


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَتِهِمْ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ فُلَانٍ. فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ. فَقَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.
Adalah Nabi (saw) itu, apabila ada orang-orang yang datang membayar zakatnya, beliau mengucapkan (do’a):
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ فُلَانٍ.
Ya Allah, limpahkanlah karunia atas……. (disebut nama pembayar itu). Lalu ayahku datang membayar zakatnya, maka beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.
Ya Allah, limpahkanlah karunia atas keluarga Abu Aufa. ~ Hadis Shahih Riwayat Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad.
Nabi (saw) pernah mengutus petugas zakat untuk mengambil zakat, lalu ada orang yang membayar zakat dengan onta yang buruk. Ketika sampai kepada beliau, lalu beliau berdo’a: “Ya Allah janganlah engkau berkahi dia dan ontanya“.
Ketika berita itu sampai kepada pembayar zakat itu, maka dia datang membawa onta yang bagus serta menyatakan taubat kepada Allah dan Rasul-Nya. Lalu Nabi (saw) berdo’a:
اللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَ فِيْ إِبِلِهِ
Ya Allah berkahilah dia, dan berkahilah ontanya. ~ Hadits Hasan Riwayat An-Nasa’i.
Kesimpulan
Penerima zakat disyari’atkan mendo’akan pembayar zakat dengan doa shalawat (Allahumma Shalli ‘Alaa Ali….) atau do’a barakah (Allahumma Baarik Fiihi. Artinya: Ya Allah berkahilah dia dan hartanya).
Wa Billahit Taufiq.