Mengasihi Belum Tentu Menyayangi, tapi Menyayangi Sudah Pasti Mengasihi

0
282
A.K. Muzzamil SHI MPdI (kanan) bersama Kepala SMP Muhammadiyah 2 Taman Sidoarjo. (Emil Mukhtar Efendi/KLIKMU.CO)

Sidoarjo, KLIKMU.CO – “Bimillahirrahmanirrahiim, dengan menyebut nama Allah Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ar-Rahman itu pengasih, artinya Allah itu mengasihi kepada semua makluknya. Ar-Rahim Allah maha menyayangi.”

Hal itu disampaikan Ustadz A.K. Muzzamil SHI MPdI, guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan (ISMU) SMP Muhammadyah 2 Taman Sidoarjo (SMPM Duta), ketika mengisi materi Morning Spiritual Gathering (MSG) guru dan karyawan di ruang rapat sekolah, Jumat (14/1/2023).

Sebagai contoh, jika kita pernah memberi uang kepada pengamen, pengemis, atau orang yang minta-minta di jalanan, itu adalah mengasih atau memberi.

“Tapi, jika kita memberi kepada anak, cucu, itu tidak sekadar memberi uang, tapi kita juga menyayangi mereka,” ia mencontohkan.

Tauhid Rububiyah

Artinya apa? Mengasihi belum tentu menyayangi, tapi menyayangi sudah pasti mengasihi. Allah Ta’ala ini mengasihi kepada semuanya makhluknya karena Allah sebagai pencipta, pemelihara, pengatur maupun pendidik.

Maka, d isinilah kita ingat bahwa ini adalah Tauhid Rububiyah. Dalam ilmu akidah tauhid itu, ada tauhid Rububiyah ada Tauhid Uluhiyah dan ada Tauhid al Asma’ was Shifat.

“Untuk Tauhid Rububiyah, di situ Allah sebagai Kholaqo atau Kholiq sang pencipta. Allah sebagai sang pencipta,” tegasnya.

Setelah menciptakan, lanjutnya, apakah Allah diam saja? Tidak. Sebagai bentuk tanggungjawabnya sebagai Tuhan, Allah juga memelihara. Setelah memelihara, apakah cukup itu, tidak pula.

Allah Mengatur dan Mendidik

“Allah juga mengatur dan mendidik. Dalam konteks Rabbun, ada Isim Masdar namanya Tarbiyah, dan di situ ada yang kita kenal tarbiyah, Fakultas Tarbiyah sebagai bentuk pendidikan,” katanya.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Pak Jamil tersebut menambahkan, Allah mengasihi terhadap semua mahkluknya. Sebagai wujud menciptakan dan memelihara. Inilah Ar Rahmannya Allah untuk semua makhluknya di muka bumi.

“Tetapi untuk konteks manusia yang beriman, manusia yang Islam, setelah Allah menciptakan, memelihara, Allah juga mengatur dan mendidik sebagai bentuk sayang-Nya kepada hamba yang beriman, yakni umat Islam,” imbuhnya.

Ketika Ar-Rahman semua makhluknya diberikan kasih, dalam konteks mencukupi kehidupannya di dunia. Tetapi, Ar Rahim Allah memberikan kasih sayangnya, maka di situ kita percaya adanya hari akhir.

Wujud umat bertakwa yaitu adanya Rahman dan Rahiim

“Untuk memahami ini, marilah kita terapkan dalam kehidupan apa yang diciptkan Allah. Apakah itu yang sifatnya secara dhahir atau berwujud seperti manusia, dan yang sifatnya ghaib yaitu jin dan malaikat. Dan makhluk-makhluk yang sifatnya sebagai pelengkap kehidupan manusia seperti hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan Al Ka’inat sebagai ekosistem dalam kebutuhan manusia,” tutur kiai asal Lamongan itu.

Alumni magister Universitas Muhammadiyah Surabaya itu berpesan, kita harus beribadah. Kita diciptakan di dunia sebagai manusia hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.

“Maka kata-kata Rahman dan Rahim ini sebagai wujud hamba yang beriman dan bertakwa,” pungkasnya.

MSG ini diikuti oleh semua guru dan karwayan SMPM Duta setiap pagi sebelum proses kegiatan belajar mengajar dimulai. Setiap orang diberi kesempatan untuk membaca Al-Qur’an bersama-sama. Khusus di hari Jumat, ada kajian tafsir singkat yang disampaikan oleh guru Ismu SMPM Duta. (Emil Mukhtar Efendi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini