KLIKMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita) senantiasa mengedepankan pembiasaan budaya Islami dalam aktivitas keseharian. Seperti terlihat dalam Islamic Culture yang berlangsung Rabu (6/11/2024).
Pembiasaan itu merupakan bagian dari menerjemahkan visi “Sholeh dalam Perilaku, Unggul dalam Mutu, dan Berdaya Saing Global”. Karena itu, Smamita selalu mengedepankan nilai-nilai keislaman.
Mulai sikap kejujurannya, tolong-menolongnya, dan kepedulian antar-sesama. Selain itu, etika, moral, dan akhlaq juga selalu diterapkan. Perilaku ini diharapkan bisa menjadi sebuah budaya dan pembiasaan siswa-siswi Smamita bahkan ketika lulus meninggalkan sekolah nanti.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismuba SMA Muhammadiyah 1 Taman Miftahol Jannah MPd menjelaskan, tim Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) melakukan pembiasaan penanaman sebuah karakter dari siswa awal masuk sekolah hingga mereka pulang.
“Ketika anak-anak datang ke sekolah, semua siswa membiasakan diri mengucapkan salam, salim, dan sapa dengan bapak dan ibu gurunya. Bahkan ada satu siswa yang secara bergantian bertugas membaca ayat suci Al-Qur’an di lobi sekolah menggunakan mikrofon secara sentral,” tuturnya.
Tepat pada pukul 06.45, anak-anak mulai melaksanakan shalat Duha berjamaah. Bahkan, ketika melaksanakan shalat berjamaah, etikanya harus menata sepatu secara rapi dan sejajar ketika masuk masjid.
“Memang dirasa hal seperti ini sangat sederhana, tetapi sebagai pembelajaran dan pembiasaan saja kepada anak-anak supaya anak-anak itu akan terbiasa. Memang tujuan kita menyelaraskan karena sebagian siswa-siswi kami saat SMP tidak semuanya melaksanakan shalat Duha. Di akhir shalat Duha anak-anak juga membiasakan zikir secara bersama-sama,” ujarnya.
Pembiasaan zikir itu pun harus sesuai dengan tuntunan hadis dan tarjih Muhammadiyah.
Setelah itu, anak-anak menuju ke kelasnya masing-masing untuk melaksanakan kegiatan ngaji pagi bersama-sama. Mulai kelas excellent, tahfidz, dan M-ICO melaksanakan mengaji pagi bersama-sama didampingi para ustadz dan ustadzah. Selanjutnya pembelajaran dimulai hingga nanti saat menjelang shalat Duhur.
Begitu pula, shalat Duhur dan Ashar dilakukan secara berjamaah. Selain itu, ada kultum bergantian dari siswa setelah shalat Duhur.
Terkait hal-hal yang berkaitan dengan ibadah, kata Miftahol Jannah, hal itu terutama menjadi sebuah penguatan karakter siswa.
Ada pula kegiatan lain seperti malam bina iman dan akhlak (mabid). Anak-anak bermalam di sekolah dalam rangka pembinaan dan pemantapan ibadah, penguatan Al Islam, dan kemuhammadiyahan. “Mengenai shalatnya, wudhunya, doanya, dan lain sebagainya,” katanya.
Kegiatan malam bina iman dan akhlaq dilaksanakan antara dua bulan sekali. “Kita laksanakan satu malam di hari Jumat sampai dengan hari Sabtu dan pagi. Kita laksanakan secara bergantian tiap kelas bersamaan dengan bapak dan ibu guru,” jelasnya.
Selain itu, juga ada kegiatan di Ahad ketiga berupa kajian keliling yang dilakukan setiap bulan. “Alhamdulillah saat ini sudah berjalan selama empat tahun ke rumah siswa secara bergantian,” tuturnya.
Miftahol Jannah menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan supaya anak-anak bisa belajar atau beraktivitas di luar kelas dengan pengajian keliling tersebut. Dalam rangka sekolah membangun sinergi dengan para wali murid.
“Sekolah tidak hanya semata-mata belajar di dalam kelas dan sekolah saja. Tetapi juga sesuai dengan keinginan Bapak Direktur Sekolah Edwin Yogi Laayrananta, belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Kita mengaplikasikan melalui kegiatan yang nyata,” pungkasnya.
(Nashiiruddin/AS)