Mengenang Setahun Badai Al Aqsa, Pentingnya Memperkuat Ukhuwah Kemanusiaan

0
4
Mengenang Setahun Badai Al Aqsa, Pentingnya Memperkuat Ukhuwah Kemanusiaan. (middleeastmonitor.com)

Oleh: Andi Hariyadi

Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya

Sudah setahun lebih sejak 7 Oktober 2023 hingga 27 Oktober 2024 serbuan Hamas bersama pejuang Palestina ke Israel untuk melakukan perlawanan pembalasan atas genosida Israel di Gaza. Yang semula dunia diam akhirnya terbukalah kesadaran untuk peduli akan perjuangan dan kemerdekaan Palestina.

Badai Al Aqsa (Taufanul Aqsho) bukan sekadar gerakan perang pembalasan atas kekejaman Israel yang di luar batas kemanusiaan, tetapi juga merupakan gerakan kesadaran global kepedulian untuk terwujudnya kemerdekaan Palestina dan mengutuk genosida di Gaza.

Sudah banyak korban mulai dari anak-anak, wanita, orang tua, dan masyarakat lainnya yang tidak hanya dari kalangan umat Islam, tetapi juga dari kalangan Kristen menjadi sasaran kekejaman Israel dan menghancurkan berbagai fasilitas vital, seperti permukiman penduduk, rumah sakit, sekolah, hingga tempat ibadah.

Sudah setahun ini kita mendapatkan suguhan informasi kebrutalan Israel laknatullah melakukan pengeboman, penyiksaan, dan pembunuhan secara massal. Akal sehatnya semakin hilang tergerus aksi arogan.

Minim dan terbatasnya perlawanan membuat mereka leluasa meluluhlantakkan Gaza. Tragedi kemanusiaan begitu menyakitkan. Para korban terkubur dalam reruntuhan bangunan, luka-luka yang perih kurang pertolongan, terbatasnya ketersediaan makanan dan minuman semakin memperparah derita kemanusiaan.

Para syuhada sudah melakukan perjuangan nyata untuk mencapai Palestina merdeka meski harta dan nyawa taruhannya, karena kezaliman dan ketidakadilan serta semena-mena melakukan aksi pembunuhan dan agresi memperluas wilayah kekuasaan. Meski banyak korban, keangkuhan Israel dan sekutunya merupakan bentuk dari kejahatan perang yang merusak upaya terwujudnya perdamaian dunia.

Serbuan Hizbullah dan Iran ke wilayah Israel adalah bentuk aksi nyata menghentikan kebrutalan dan genosida. Namun demikian, masih begitu berat menguatkan persatuan khususnya negara-negara di Timur Tengah untuk bersama melawan agresi Israel. Upaya diplomasi hingga pengadilan internasional kurang diperhatikan, maka badai Aqsa harus digencarkan hingga terwujud perdamaian.

Warga dari berbagai penjuru dunia dengan penuh kesadaran yang muak dengan propaganda Zionis menunjukkan kepedulian. Mereka terus bergerak untuk menggalang dukungan terwujudnya perdamaian dengan mendukung kemerdekaan Palestina. Mata hati dan akal sehatnya semakin membuka kesadarannya, melakukan demonstrasi menyuarakan kebenaran mengutuk kekejaman Israel.

Badai Al Aqsa sudah setahun digencarkan. Perlu adanya dukungan bersama sesuai kapasitasnya. Badai Al Aqsa membuka celah untuk ukhuwah, tinggalkan sekat-sekat penghalang baik yang bersifat teologis dan politis untuk saling ta’awun melepaskan derita yang panjang dan mengerikan di Gaza. Doktrin permusuhan yang selama ini berkobar harus diubah dengan doktrin kemanusiaan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini