Mengunjungi Masjid Cheng Ho, Masjid seperti Kelenteng Khas Tionghoa

0
186
Muhammad memberi penjelasan tentang sejarah Masjid Cheng Ho kepada siswa. (Aish/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Rombongan TK Aisyiyah 48 Surabaya yang berjumlah 50 orang siswa dengan didampingi 10 guru melaksanakan kegiatan outing class pada 20 September lalu. Mereka mengunjungi Masjid  Cheng Ho yang berlokasi di Jalan Gading No 2, Ketabang, Genteng, Surabaya (sekitar 1.000 meter di sebelah utara Gedung Balai Kota Surabaya dan Terletak di kompleks gedung serbaguna Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya, Jawa Timur).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sekolah TK Aisyiyah 48 Surabaya Aish. Kunjungan ini diadakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan ketakwaan anak-anak kepada Allah SWT, kemandirian, rasa percaya diri anak serta mengenalkan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam.

“Besar harapan kami melalui kegiatan ini dapat semakin meningkatkan ketakwaan anak-anak kepada Allah SWT, melatih keberanian, kemadirian dan lainnya,” kata Aish.               

Untuk bisa sampai di Masjid Cheng Ho, anak-anak menempuh perjalanan menggunakan alat transportasi umum (lin) dengan total lin sebanyak 5 mobil. Selama perjalanan, guru-guru memperkenalkan hal-hal yang ditemui seperti aturan berkendara, praktik doa keluar rumah serta doa naik kendaraan, mengenalkan makam, kantor pemadam kebakaran, tempat pembuangan sampah dan lainnya.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak bernyanyi untuk menggembirakan suasana.

Sesampainya di lokasi, dapat dijumpai Masjid Cheng Ho Surabaya yang berdiri kokoh dengan desain eksterior khas Tionghoa seperti bentuk bangunan dan warna chat yang didominasi warna merah, hijau, dan emas serta di salah satu sisi bagian masjid terdapat replika kapal laut. Kondisi lingkungan masjid yang bersih serta udara yang sejuk mampu manambah kenyamanan dalam beribadah.

Anak-anak disambut ramah oleh pengelola Masjid Cheng Ho Surabaya, Muhammad. Dijelaskan juga mengenai sejarah Masjid Cheng Ho Surabaya hingga makna dari bagian-bagian dari masjid tersebut.

“Masjid ini diberi nama Masjid Muhammad Cheng Ho karena jasa tokoh Muhammad Cheng Ho yang luar biasa. Muhammad Cheng Ho sendiri adalah orang Tionghoa yang beragama Islam,” jelas Muhammad.

“Masjid ini berdiri 13 Oktober 2002 dan diresmikan pada 28 Mei 2003. Masjid ini berbentuk seperti kelenteng yang bagian atas masjid memiliki 8 sisi yang bermakna fatwa keberuntungan atau kekayaan. Masjid Muhammad Cheng Ho dichat sesuai khas Tiongkok yaitu merah, hijau dan emas yang memiliki makna kebahagian, kemasyuran, harapan dan kemakmuran. Masjid Muhammad Cheng Ho tidak hanya di Surabaya tetapi ada di Pandaan, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Malang Selatan,” beber Muhammad.

Di Masjid Cheng Ho Surabaya, anak-anak mengisi dengan berbagai kegiatan menyenangkan. Di antaranya penjelasan sejarah Masjid Cheng Ho, shalat Dhuha, berinfak, mewarnai gambar Masjid Cheng Ho. Anak-anak TK Aisyiyah 48 menikmati kegitan kunjungan ke Masjid Cheng Ho yang menjadi pengalaman religi baru.

“Aku suka ke sini, seru, mau lagi pergi ke masjid,” kata Reni salah satu siswi .

Tidak hanya anak-anak, guru-guru yang mendampingi juga merasa senang melihat anak-anak dapat menikmati kunjungan tersebut serta menaruh harapan besar terhadap manfaat yang didapat untuk anak-anak khususnya.

“Alhamdulillah, anak-anak terlihat senang dan bisa menikmati kegiatan ini. Anak-anak terlihat antusias. Besar harapan kami sebagai guru kegiatan-kegiatan seperti mampu membawa manfaat untuk anak-anak khususnya dan Insya Allah kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan anak-anak khususnya ketawaan pada Allah SWT,” jelasnya. (Aish/Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini