Oleh : Moh. Helman Sueb
Orang Lamongan
KLIKMU.CO – Hidup sebuah perjalanan menuju sang Khaliq. Kita telah dibekali alat yang tajam untuk memilah dan memilih, bahkan ditunjukkan pula yang membawa selamat dan sengsara. Apa-apa yang ada di bumi untuk kita, ya kita manusia yang berani memikul beban amanat yang sangat berat sekali mengelola bumi, sementara bumi, langit dan gunung seolah angkat tangan. Ditunjukkan pula musuh-musuh kita dengan jelas dan gamblang, mereka adalah hawa nafsu kita yang cenderung menyimpang dari aturan, Syetan yang selalu mengajak bertamasya ke neraka, sifat munafiq yang suka tipu-tipu, manis di mulut, tetapi hatinya busuk, na’udzu billahi mindzalik.Bahkan, budaya kafir sebagai musuh masa kini yang banyak digandrungi anak muda.
Empat musuh di atas tentu tidak boleh merasuk dalam diri orang yang beriman. Semua ini bermakna bahwa dalam perjalanan hidup akan banyak rintangan yang harus kita hadapi dan kita harus menang.
Perjalanan orang yang beribadah umroh biasanya mampir ke Madinah, di sinilah banyak tempat-tempat bersejarah. Masjid Nabawi yang sangat dirindukan oleh kaum muslimin, karena barang siapa yang shalat di dalamnya satu rakaat sama dengan seribu rakaat dibanding dengan shalat wajib yang dilakukan di masjid lain. Maka tidak heran, jika setiap waktu shalat penuh sekali jama’ahnya.
Di dalam masjid Nabawi inilah ada Roudloh, ya Roudloh yang sangat digandrungi, di sinilah dilakukan shalat sunat dan do’a. Orang-orang yang beriman selalu menyempatkan ke Roudloh meskipun harus menunggu lama.
Berdo’a di sini mengandung hikmah yang luar biasa, hendaknya kita hanya bergantung kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, bukan minta kepada Rasul Saw.
Kitapun ditunjukkan, kuburan Baqi’ kuburan para sahabat, yang rata-rata sangat taat dan bukti kecintaan mereka kepada Allah SwT. dan Rasul Saw.
Kunjungan ke masjid Quba’ ini mengingatkan kita betapa Nabi Muhammad Saw. dengan modal ketaqwaan bersama para sahabat mendirikannya, sekali lagi atas dasar taqwa. Penziarah di sunatkan sholat dua rakaat yang pahalanya sama dengan pahala Umroh dan haji
Kuburan para Syuhada Uhud membuka pikiran dan hati kita bahwa para pejuang itu memiliki kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya yang didasari keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Marilah kita merenung, betapa kehebatan para Syuhada’ yang rela berkorban harta benda untuk membuktikan citanya.
Di samping itu, hendaknya kita memegang teguh amanah yang diberikan kepada kita, agar kita menjadi orang yang amanah, dan tidak terulang seperti pasukan pemanah dalam perang Uhud. Kita harus punya rasa kepatuhan dan tak boleh lupa untuk memohon kekuatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, agar diberi kekuatan dalam memegang amanah.
Kunjungan ke khondaq, meskipun kita tidak sempat mampir dan melihat parit,.karena sudah jadi jalan Raya, namun paling tidak kita dapat membayangkan betapa kerja kerasnya para sahabat dan Nabi Saw. atas usulan Salman
Al Farisi, yang merupakan ide cemerlang dalam strategi perang, dan kenyataannya para musuh sama lari ketakutan karena datangnya bantuan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.Bagaimana dengan kita sekarang ? Tentunya, kita harus lebih hebat. Kita dorong dan do’akan generasi muda Islam mampu memperoleh pengetahuan dengan tetap punya rasa takut kepada-Nya.
Kunjungan-kunjungan ke tempat bersejarah akan sia-sia jika rasa sombong angkuh dan lupa diri, berada dalam diri. Kesombongan kita juga tidak berguna dengan apa yang dilakukan para sahabat, demikian juga pengorbanan kita, masih kalah dengan mereka.Massihkah kita berada dalam keraguan ?
Janji Allah yang berbagai macam bentuknya itu hendaknya menjadikan kuatnya keimanan kita bertambah dekat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Semoga kita selalu mendapatkan kemudahan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
______
*Madinah , 23 Desember 2018
1 Comment