Menjaga Silaturahim Itu Wajib, Memutuskannya Termasuk Dosa Besar

0
347
Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim MA dalam halalbihalal PCM Krembangan di Aula AR Fachruddin lantai 4 gedung SD Muhammadiyah 11 Surabaya. (Yuda/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – “Silah itu berarti sampai. Rahim artinya sangat penyayang. Ungkapan yang benar adalah silaturahim, bukan silaturahmi.” Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA dalam Kajian Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah Krembangan Surabaya di Auditorium AR Fachrudin SD Muhammadiyah 11 Krembangan Surabaya, Selasa (1/06/2021).

Menurut Saad, silaturahim artinya menyambung hubungan kekeluargaan. Silaturahim juga berarti segala bentuk menyambung rasa secara adil dan mulia. Silaturahim juga berarti memberikan proteksi atau perlindungan kepada yang lemah. Silaturahim juga mengandung makna dan pesan ta’awun atau  saling menolong saudara seiman. Dengan cara melepas penderitaan saudara yang kita tolong.

“Ini tidak mudah. Sebab, ada yang beranggapan menolong hanya sebatas keluarga. Buat apa menolong orang lain. Anggapan ini tentu salah. Islam mengajarkan kita untuk tolong-menolong baik dalam kondisi lapang atau sempit. Allah akan menolong seseorang yang menolong saudaranya. Pertolongan itu juga bisa dalam konteks peradaban,” jelas dia.

Umat Islam, terang dia, di masa lalu berhasil menebar silaturahim dengan menebar peradaban Islam kepada Yunani dan Romawi. Bahkan kepada dunia, sesuai karakter mulia Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

“Menjaga hubungan silaturahim itu wajib. Memutuskan hubungan silaturahim itu dilarang. Hukumnya haram atau berdosa. Termasuk dosa besar. Alhamdulillah, hari ini kita silaturahim sambil mengaji. Mengaji itu mulia. Malaikat membanggakan mereka yang suka mengaji. Malaikat berdoa agar Allah mengampuni dosa orang yang rajin ngaji. Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka,” tuturnya.

Menurut Saad, silaturrahim itu wasilah untuk meraih berbagai keutamaan dan kemuliaan. Peradaban Islam sejak abad ketiga sampai kesebelas hijriyah berkembang pesat berkat semangat silaturahim peradaban. Berbagai Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sehingga masa itu dikenal dengan istilah Peradaban Emas. Di masa itu, Barat belum apa-apa. Masih sangat terbelakang. Berkat Islamlah peradaban dunia mengalami kemajuan dan pencerahan.

“Islam mendorong umat Islam untuk menuntut ilmu ke mana pun demi mengembangkan peradaban yang rahmatan lil alamin. Belajar dan menuntut ilmu ke Amerika, Eropa, Cina, atau ke mana pun. Tentu dengan basis iman, sehingga meraih supremasi ilmu dan teknologi yang mendatangkan kerahmatan dan keberkahan,” kata tokoh asal Malang itu.

Muhammadiyah adalah persyarikatan Islam yang selalu menjaga hubungan dan persaudaraan dengan siapa pun dengan kemuliaan dan dengan penuh husnudzon. Dengan seiman maupun yang tidak seiman. ”Ini ajaran kemanusiaan Islam. Ukhuwah Islamiyah,  tentu termasuk ukhuwah wathaniyah, atau ukhuwah basyariyah. (Abdul Hakim/Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini