Menjaga Toleransi dengan Mengetahui Batasan

0
22
Menjaga Toleransi dengan Mengetahui Batasan. (majalah.tempo.co)

Oleh: Ahmad Aditiya Pratama, Thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Kedatangan Paus Fransiskus ke tanah air pada 4 September 2024 disambut baik oleh ormas keagamaan di Indonesia. Khususnya ormas besar Islam di Nusantara, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang menyampaikan kegembiraan atas kedatangan Paus Fransiskus tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf menyampaikan kegembiraan dan kebanggaan atas kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia pada saat jumpa pers di Jakarta di gedung PBNU.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menunjukkan toleransi yang tinggi, perdamaian, dan kemajemukan agama di level internasional.

Tentu sangat dimengerti, momentum ini menjadi tonggak perdamaian dan toleransi di dunia. Saling menghargai keyakinan dan agama yang dianut oleh setiap individu manusia di muka bumi. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran:

لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Hal ini juga tentu menjadi penguat persatuan atas nama kemanusiaan di kancah internasional. Bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing, sehingga tidak ada pergulatan yang sampai menumpahkan darah. Karena Islam membawa misi rahmatan lil alamin.

Namun, dalam perspektif Islam, setiap toleransi antarumat beragama memiliki batasan yang harus ditaati. Dilarang keras dalam Islam bertoleransi dalam hal akidah keyakinan, karena Tuhan satu-satunya di muka bumi ini hanya Allah Ta’ala.

لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ 

“Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.”

Islam juga memberikan pesan jangan sampai marwah umat Islam diinjak-injak oleh umat yang lainnya, karena Islam adalah agama yang mulia di sisi Allah Ta’ala. Maka jangan sampai dengan orang non-Islam kita menundukkan kepala dengan alasan sebagai penghormatan atau karena ada kepentingan-kepentingan tertentu.

Oleh karena itu, mari kita tunjukkan bahwa agama kita juga menjunjung tinggi toleransi. Akan tetapi, dalam bertoleransi kita punya batasan yang harus kita taati, karena Allah Ta’ala hanya ridha dengan Islam dan kaum muslimin. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini