15 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Umum

Menko PMK: Per Tahun Pemerintah Harus Sediakan 3,6 Juta Lapangan Kerja

Menko PMK Muhadjir Effendy saat menjadi keynote speech pada Kongres Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), secara daring. (Dok Kemenko PMK)

KLIKMU.CO – Indonesia Maju 2045 merupakan cita-cita besar yang ingin dicapai bangsa Indonesia. Syarat menuju Indonesia Maju ialah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Karenanya, fokus utama dalam RPJMN 2020-2024 adalah pembangunan SDM.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk membangun SDM adalah menciptakan lapangan pekerjaan. Dia menuturkan, saat ini pemerintah tengah berusaha mencocokkan antara jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja.

Berdasarkan Data BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2020 ini jumlahnya sebanyak 270,20 juta jiwa. Dari data tersebut, jumlah angkatan kerja produktif sebanyak 140 juta jiwa.

“Sekarang ini tahap pembangunan SDM adalah bagaimana mengompatibilitaskan atau terjadi link and match antara jumlah dan kualifikasi angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja kita,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Kongres Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) secara daring, Kamis (28/10/2021).

Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan, dari 140 juta angkatan kerja, sebanyak 7 juta orang masih menjadi penganggur. Dia memperkirakan, di masa pandemi Covid-19 angka pengangguran sudah mencapai 9 juta orang.

Ditambah lagi, setiap tahun penduduk usia produktif memasuki dunia kerja sebanyak 1,8 juta dari sekolah menengah atas, dan 1,7 juta dari perguruan tinggi. “Artinya, paling tidak kita harus menyediakan lapangan kerja per tahun untuk angkatan kerja baru sekitar 3,6 juta ,” sebutnya.

Lebih lanjut, Menko PMK meminta para angkatan kerja produktif untuk tidak hanya mengandalkan dunia kerja, tetapi berani untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal itu sesuai dengan tema yang diangkat oleh Kongres GNKI, yakni “Akselerasi SDM Kompeten dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Kewirausahaan Menuju Indonesia Maju”.

“Tema ini sangat-sangat tepat. Paling tidak dari perspektif pembangunan manusia Indonesia dan kebudayaan dalam kaitannya dengan visi dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden,” terangnya.

“Saya mohon tema ini bukan hanya sekedar jargon, tapi betul-betul landing menjadi wujud nyata sebagai gerakan riil yang betul dirasakan masyarakat luas demi untuk kemajuan bangsa, terutama menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Mantan Mendikbud itu menyatakan, tuntasnya pembangunan SDM yang dilakukan sejak dini Indonesia sampai usia produktif terjadi apabila sumber pada akhirnya mereka betul-betul menjadi manusia produktif yang bekerja secara produktif.

“Ketuntasan pembangunan SDM Indonesia adalah apabila sumber daya yang sudah diantar dengan baik mulai dari 1000 hari awal kehidupan sampai lulus perguruan tinggi dan pada akhirnya betul-betul menjadi manusia produktif yang bekerja secara produktif,” pungkas mantan rektor UMM itu. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *