Oleh: Ace Somantri
Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

Menarik dicermati, unik disikapi, serta pantas dikomentari bahwa konsep pendidikan pada dasarnya bermula dari internal jiwa dan raga setiap manusia. Pendidikan bukan sekadar transfer of knowledge yang terjadi melalui jaringan pembelajaran di sekolah hingga perguruan tinggi dengan interaksi langsung antara individu. Proses pembelajaran dalam upaya mewujudkan pendidikan yang baik dan benar bergantung pada konsep, pola, model, dan desain yang tepat hingga dapat meresap serta terinternalisasi dalam diri setiap pembelajar.
Gagasan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang memperkenalkan konsep deep learning sangat inspiratif dan tepat. Namun, perlu dicatat bahwa istilah tersebut tidak sekadar slogan atau nama keren semata, melainkan sebuah tanda kemajuan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Pendidikan adalah kunci dan tolok ukur kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pengelolaan kebijakan dan regulasi pendidikan harus objektif dan tepat sasaran. Besar harapan agar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, dapat mengatasi berbagai persoalan, termasuk tumpang tindih kebijakan serta regulasi teknis yang masih terjadi.
Konsep mindful learning menjadi inspirasi bagi para penggerak pendidikan di semua jenjang. Pendidikan bukan hanya kebutuhan, tetapi juga hak asasi yang harus disadari oleh setiap individu sebagai suatu keniscayaan yang membawa kebahagiaan. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya dilandasi kesadaran hati, keikhlasan, dan ketulusan, bukan karena keterpaksaan.


Pendidikan Berkesadaran dan Perubahan Perilaku
Pendidikan yang berbasis kesadaran akan menumbuhkan sikap empati dan simpati. Pembelajaran yang menekankan kesadaran akan menstimulasi serta memupuk nilai-nilai kebaikan dalam diri peserta didik. Dengan demikian, budaya perundungan di kalangan pelajar dapat dicegah, dan perilaku anarkistis seperti tawuran dapat diminimalisir, bahkan dihilangkan.
Kesadaran memang tidak mudah ditanamkan, tetapi anak-anak usia sekolah yang masih memiliki hati bersih akan lebih mudah menerima arahan dan bimbingan. Jika dalam lingkungan sekolah atau madrasah mereka mendapatkan nilai-nilai moral dan ilmu pengetahuan, maka dalam kurun waktu tertentu nilai-nilai tersebut akan tumbuh menjadi sikap dan perilaku yang baik. Sebaliknya, jika mereka terbiasa dengan lingkungan yang menanamkan keburukan, maka perilaku negatif pun akan berkembang.
Deep Learning dan Mindful Learning dalam Pendidikan
Pendekatan deep learning menekankan pada kesadaran diri sehingga mampu membangun pemahaman komprehensif tentang pentingnya pendidikan bagi kemajuan individu. Hal ini sejalan dengan konsep self-awareness, yang akan membangun relasi sosial lebih baik dan mempercepat kolaborasi antarindividu.
Pendekatan mindful learning dalam sistem pembelajaran bertujuan membentuk karakter peserta didik agar memiliki pengetahuan serta kemampuan sosial yang tinggi. Salah satu kompetensi yang wajib dimiliki di era ini adalah keterampilan berkolaborasi.
Salah satu tujuan utama dari pendekatan mindful learning adalah meningkatkan self-awareness pada pelajar dan mahasiswa. Beberapa manfaat dari self-awareness antara lain meningkatkan akselerasi hubungan sosial dengan orang lain, membantu menyusun pengembangan diri secara lebih efektif, menetapkan visi dan karir hidup secara lebih terarah, meningkatkan produktivitas dalam menciptakan ide serta gagasan, dan mempercepat kontribusi dalam institusi, organisasi, maupun komunitas.
Di era yang semakin kompleks, keterampilan berkolaborasi menjadi kebutuhan utama. Daya kritis peserta didik saat ini memang berkembang, tetapi empati dan simpati mereka terhadap sesama cenderung mengalami penurunan. Padahal, produktivitas yang efektif tidak dapat dicapai hanya dengan kerja individu, melainkan dengan kolaborasi yang solid.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pendidikan
Sehebat apa pun seseorang, sinergi dan kolaborasi tetap diperlukan. Rasulullah Muhammad SAW, manusia sempurna dengan berbagai keunggulan, tetap dikelilingi sahabat-sahabat terbaik seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Begitu pula kita sebagai manusia biasa, harus membangun kolaborasi, baik antarindividu maupun antarinstitusi, demi mencapai keberhasilan bersama.
Kesadaran diri tidak muncul secara instan, tetapi melalui proses belajar yang panjang. Self-awareness menumbuhkan rasa empati serta kepedulian dalam interaksi sosial, mendorong saling membantu dalam kebaikan, serta menjaga kehormatan dan harga diri sesama.
Pendekatan mindful learning berperan penting dalam meningkatkan kapasitas diri pelajar dan mahasiswa, terutama dalam mengelola stres agar emosi tetap terkendali. Suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan di sekolah akan membawa kebahagiaan bagi peserta didik.
Karena itu, konsep mindful learning, yang saat ini menjadi bagian dari kebijakan pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti, perlu didukung sepenuhnya. Dengan pendekatan ini, dunia pendidikan di Indonesia akan berkembang lebih baik dan maju.
Faktanya, ketika pelajar merasa bahagia dan gembira, proses transfer ilmu akan lebih mudah dan cepat terserap dalam pikirannya.
Wallahu a’lam.
Bandung, Maret 2025