KLIKMU.CO – “Moderasi beragama merupakan bagian dari strategi bangsa ini dalam merawat dan memajukan Indonesia. Sebagai bangsa yang penuh keragaman sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Demikian disampaikan Kabid Agama Sosial Budaya BNPT-FKPT Jawa Timur Ustadz Muchammad Arifin MAg dalam kegiatan Training of Trainer (TOT) menjadi guru pelopor moderasi beragama dengan tema “Moderasi beragama sebagai strategi pencegahan terorisme dan lomba pembuatan bahan ajar video pendek sosiodrama moderasi beragama melalui forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Jawa Timur di kampus Gunung Anyar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Kota Surabaya, Jl Dr Ir HSoekarno No 682 Gunung Anyar Surabaya, Kamis (28/7/2022).
Muchammad Arifin mengatakan, kita adalah hidup di negara Indonesia. “Negara merupakan sebuah negara yang penuh dengan keanekaragaman budaya. Coba kita intip sebentar bahwa negara kita terdiri dari 17.540 pulau, ini luar biasa ini tidak terjadi di manapun,” katanya.
“Tidak ada negeri manapun yang kekayaannya sama dengan indonesia mulai dari suku, budaya, ras. Semua ada di Indonesia bahkan di negara kita ini secara resmi itu ada enam agama oleh karena itu bagaimana keanekaragaman yang ada ini adalah bisa tetap satu dalam satu kesatuan,” ujar Ketua Takmir Masjid Attaqwa Pogot itu.
Menurutnya, kekuatan negara Indonesia berada dalam Bhinneka. “Tetap utuh dalam sebuah simbol Bhinneka Tunggal Ika dan simbol Bhinneka Tunggal Ika itu dicengkeram kuat oleh kaki burung garuda, burung garuda yang begitu kokoh sehingga persatuan dan kesatuan yang ada didalam negara ini tidak pecah,” tambahnya.
“Ketika burung garuda itu melepas genggamannya atau melepas sila-sila yang ada di dalam gambar burung ini maka tidak akan ada nilainya, maka penting untuk tetap menjaga Bhinneka Tunggal Ika ini,” tukasnya.
Hadir sebagai pemateri dalam Training Of Trainer ini menjadi guru pelopor moderasi beragama yakni Saiful Rachman, Ak dengan materi Kebijakan dan Strategi Pencegahan Terorisme di Lembaga Pendidikan. Prof Akh Muzakki, MAg dengan materi Pencegahan Terorisme Berbasis Pemahaman Agama, Sosial dan Budaya. Dr Mahnan Marbawi, MA dengan tema Pelatihan Menjadi Guru Moderasi Beragama di Sekolah. (Habibie/AS)