MRAD 2023 Berangkatkan 158 Pemudik Disabilitas dengan Fasilitas Arus Mudik dan Balik

0
54
Salah seorang penyandang disabilitas yang jadi peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas. (Istimewa)

Jakarta, KLIKMU.CO – Catur Sigit Nugroho dari Divisi Rehabilitasi, Penjaminan, dan Perlindungan Sosial yang berada dalam naungan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah ditunjuk sebagai Koordinator Mudik Tamah Anak dan Disabilitas.

Acara ini diselenggarakan Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, Kereta Api Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Jasa Raharja, Bus BEE Trans, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan Komunitas MRAD.

Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) ke-5 akan memberangkatkan 158 pemudik disabilitas melalui sarana transportasi bus, kereta, dan pesawat. MRAD diselenggarakan sejak 2016 dengan 7 disabilitas, 2017 dengan 28 disabilitas dan pendamping, 2018 dengan 67 disabilitas dan pendamping, 2019 dengan 189 disabilitas dan pendamping, serta 2023 dengan 158 disablitas  dan pendamping.

Adapun ragam disabiitas yang diberangkatkan adalah paraplegia, polio, tunarungu, tunanetra, intelektual, dan mental. Dengan perincian tunarungu 9 orang, tunanetra 12 orang, paraplegia dengan kursi roda 9 orang, polio dengan kursi roda 2 orang, daksa non-kursi roda 25 orang, intelektual 3 orang, mental 1 orang, dan anak-anak dari keluarga disabilitas nondisabilitas 22 orang. 

Di antara 158 dari pemudik data tersebut, ada pemudik anak disabilitas yaitu fisik 1 dan tuli 1.  Kemudian perempuan disabilitas berjumlah 23 orang dengan perempuan disabilitas daksa non-kursi roda 12 orang, daksa dengan kursi roda 4 orang, tunanetra 4 orang, dan tunatungu 3 orang.

Adapun 2 orang dengan pesawat dengan rute untuk CGK – Medan, Bali – Jakarta. Kemudian 158 dengan Bus dengan rute  seperti di atas. Pada fasilitas bus akan dilengkapi obat-obatan, toilet portabel, kasur, dispenser, kursi recleaning seat dalam rangka memberi kemudahan, keamanan, kenyamanan, dan fasilitas dalam akomodasi yang layak untuk para disabiitas di perjalanan.

Catur Sigit Nugroho menjelaskan, mudik kali ini sebagai media advokasi dalam implementasi UU 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas  dan advokasi implementasi Perda Disabilitas yang telah ada di daerah tujuan. Menjadi masukan bersama antara pengguna yaitu disabilitas dan penyelenggara jasa transportasi. Tidak hanya point to point, tapi menjadi keseluruhan proses yang akses dan layak. Baik ketika berangkat, naik transportasi, saat berada di transportasi, ketika turun dari transportasi dan menuju rumah di kampung.

“Hasil dari cek aksessibilitas dan audit yang dilakukan teman teman disabilitas, akan menjadi catatan Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan (PPTB) Kementerian Perhubungan. Sehingga ada akselerasi dan percepatan pembangunan dan transportasi yang terintegrasi dan ramah disabilitas. Bahwa kita ingin ada saling bertukar pengalaman, memberi masukan, bertemu langsung petugas di lapangan dalam mengkomunikasikan aksessibilitas yang layak. Dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi. Sehingga para pengguna transportasi baik disabilitas dan non disabilitas dapat menerima layanan yang memenuhi 4 unsur yaitu kemudahan, keamanan, kenyamanan dan fasilitas yang layak,” bebernya.

Dalam rekomendasi hasil MRAD tahun sebelumnya, para pengguna kursi roda memimpikan bisa mudik dengan kereta api karena dianggap paling aman. Untuk itu komunitas MRAD baru bisa meweujudkan tahun ini, dengan uji coba perdana cek aksessibilitas di Kereta Api bersama 6 pengguna kursi roda (paraplegia, polio, cerebal palsy).

“Yang diharapkan meningkatkan kualitas layanan publik kereta api. Selama ini, mudik bagi para penyandang disabilitas pengguna kursi roda menggunakan bus, travel dan mobil. Padahal menurut mereka jaminan 4 unsur tadi masih belum bisa terlaksana dengan baik. Karena para pengguna disabilitas kursi roda penting menjaga struktur tulang yang rentan, sehingga kereta dianggap transportasi dengan guncangan paling minim selama perjalanan,” paparnya.

Salah satu peserta MRAD pengguna kursi roda polio, Aulia Amin, yang akan diberangkatkan via pesawat menyampaikan harapan saya sebagai seorang pemudik disabilitas berkursi roda sekaligus low vision adalah ingin merasakan semaraknya suasana lebaran khususnya selama dalam perjalanan.

“Bisa ikut merayakan hari kemenangan dengan kenangan yang berkesan tanpa khawatir akan menjumpai kesulitan. Pengalaman saya berbagai hambatan sarana dan prasarana hingga hambatan sikap oknum  penyelenggara layanan transportasi publik membuat penyandang Disabilitas tidak bisa produktif secara maksimal melakukan pemberdayaan ekonominya,” katanya.

Hal tersebut membuat mayoritas penyandang disabilitas di perantauan kesulitan untuk mengumpulkan biaya untuk mudik.

“Melalui kegiatan mudik ramah disabilitas ini, saya sangat bersyukur bisa ikut bersuka cita menuju kampung halaman dengan tiket pesawat gratis serta fasilitas yang bebas hambatan. Saya sangat berterima kasih kepada penyelenggara mudik yang mempersiapkan secara khusus supaya penyandang disabilitas juga bisa ikut merayakan Idul Fitri bersama keluarga di tanah kelahiran. Mudik dengan aman, nyaman dan terjaga martabat nya karena tidak lagi harus bersusah payah melewati kesulitan selama masa perjalanan,” tutup Amin.

Adapun jadwal arus mudik sebagai berikut:

1. Untuk 15 April 2023 akan dilepas di Stasiun Pasar Senen, dengan pemberangkatan

A. Kereta Kertajaya jam 2, 2 orang (1 Netra, 1 Fisik, 1 Tuli dan 1 pendamping)

B. Kereta Jayakarta  jam 17, 4 orang (1 tuli, 2  disabilitas fisik dan 1 pendamping)

C. Kereta Bogowonto jam 23, 4 orang (suami istri netra)

2. 16 April 2023 akan di lepas di Pasar Senen, dengan pemberangkatan Kereta Jayakarta pada jam 17.10 dengan 4 Disabilitas (2 Fisik, 2 Sensorik, 1 anak dan 5 pendamping atau keluarga)

3. 18 April 2023 akan di lepas di Gedung Bank Syariah Indonesia Tower Jalan Gatot Subroto dengan pemberangkatan 2 Bus dan 1 Mobil Akses Penyandang Disabiitas milik Kementerian Sosial RI pada jam 15.00 WIB dengan  92 orang dengan perincian 28 penyandang disabilitas dan 64 keluarga penyandang disabilitas.

4. 20 April 2013 akan di lepas di Stasiun Pasar Senen, dengan pemberangkatan Kereta Fajar utama Solo Jam 17.00 dengan 7 orang disabilitas (5 kursi roda, 2 tuna rungu, 4 fisik) dan 9 pendamping atau keluarga.

Adapun jadwal arus balik akan dilaksanakan pada 29 April 2023 secara serentak, yang akan di lepas di Wonogiri dan Madiun dengan 2 bus. Sedangkan untuk arus balik kereta api juga di tanggal yang sama.

Catur Sigit Nugroho menyampaikan, ini keterlibatan kedua kalinya MPKS dalam event mudik. Panitia akan mengupdate perkembangan arus mudik dan arus balik MRAD 2023. (AS)

Salam Hormat

Catur Sigit Nugroho

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini