Muhammadiyah Bersama Tokoh Lintas Agama Serukan 9 Poin Indonesia Damai

0
8
Muhammadiyah bersama sejumlah tokoh lintas agama menyuarakan 9 poin Indonesia Damai. (Muhammadiyah.or.id)

Jakarta, KLIKMU.CO – Muhammadiyah bersama sejumlah tokoh lintas agama menyerukan agar pemilihan umum (pemilu) tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan, dan bermartabat. Muhammadiyah diwakili oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammad Izzul.

Seruan itu disampaikan dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Gereja Katedral, Jakarta, pada Rabu (6/12) untuk menyambut pemilu serentak pada 14 Februari 2024.

Muhammad Izzul mengatakan, pihaknya berharap seluruh komponen masyarakat bersama-sama menjaga supaya Pemilu 2024 bisa berlangsung jurdil (jujur dan adil) dan luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia).

“Itu yang paling penting karena hasil dari pemilu akan benar-benar membawa kemanfaatan jika prinsip luber jurdilnya berjalan. Tapi, kalau ada yang mencederai, akan menyebabkan ketidakharmonisan. Itu yang kita harapkan tidak terjadi,” jelasnya.

Izzul menambahkan, seruan bersama tersebut ditujukan bukan untuk pelaksana, penyelenggara, dan peserta pemilu saja. Melainkan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bersama-sama menjaga dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.

“Karena kalau masyarakat peduli, tentu pelaksana pemilu maupun peserta pemilu tidak akan bisa main-main. Tapi kalau masyarakat permisif dan larut pada money politics, akan berpengaruh pada luber jurdil itu,” ucapnya.

Seruan sikap bersama Forum Peduli Indonesia Damai itu juga menyuarakan sembilan poin yang dibacakan secara bergantian oleh para tokoh agama.

Umat Islam diwakili oleh Izzul Muslimin dan KH Marsyudi Syuhud, umat Kristen diwakili Pdt Gomar Gultom, umat Katolik diwakili Kardinal Mgr Ignatius Suharyo, umat Konghucu diwakili Xs Budi S. Tanuwibowo, umat Buddha diwakili Prof Philip K. Wijaya, umat Hindu diwakili Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan umat kepercayaan diwakili oleh Sri Eko Sriyanto Galgendu.

Berikut sembilan poin tersebut.

1. Menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia serta mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kelompok/golongan dan/atau kepentingan partai politik.

2. Meneguhkan kembali konsensus kebangsaan Indonesia berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 dalam seluruh aspek kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.

3. Mendesak terselenggaranya pemilihan umum (pemilu) tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan dan bermartabat, serta mendesak terwujudnya netralitas penyelenggara pemilu, netralitas aparatur negara, netralitas aparatur pemerintah dan netralitas aparatur desa/kelurahan dalam pelaksanaan pemilihan presiden/wakil presiden dan pemilihan legislatif.

4. Menjaga dan mewujudkan stabilitas sosial, stabilitas politik, dan stabilitas keamanan nasional, serta menghentikan, mencegah, dan menghindari berbagai upaya adu domba, penyebarluasan berita bohong (hoax) yang berpotensi memecah belah bangsa, dan menghentikan aktivitas dan skenario konflik sosial dan konflik politik yang bisa mengarah pada situasi destruktif dan chaos.

5. Membangun kesiapsiagaan nasional untuk mewaspadai berbagai kemungkinan turbulensi politik dan berbagai ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan keamanan, yang berbahaya dan merugikan kepentingan nasional.

6. Mendesak pemulihan rasa keadilan untuk rakyat, membersihkan institusi penegak hukum dari unsur KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) serta melakukan pengawalan berbagai upaya penegakan hukum, sesuai dengan amanat perundang-undangan dan hati nurani rakyat.

7. Mendorong terwujudnya “rekonsiliasi nasional” dan keakraban di antara para pemimpin bangsa, menyelamatkan kehidupan bangsa, kehidupan demokrasi yang beretika, dan lebih serius mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

8. Menyerukan kepada semua warga bangsa untuk menggelorakan doa dan menggerakkan kekuatan spiemal war dan untuk keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

9. Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat tradisi di seluruh Indonesia untuk merapatkan barisan, memperkokoh, serta meneguhkan solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan sebagai gerakan Indonesia damai di semua tingkatan, secara terpadu dan berkelanjutan.

“Mau tidak mau pemilu ini harus berlangsung sukses dan kesuksesan itu diharapkan akan membawa bangsa ini membawa kemajuan yang lebih baik lagi,” kata Izzul.

“Mudah-mudahan apa yang kita serukan ini bisa menjadi perhatian kita semua dan bisa terwujud,” tandasnya.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini