Tuban, KLIKMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kerek menggelar musyawarah cabang (musycab) bersama untuk memilih pimpinan periode selanjutnya.
Pada musycab yang dilaksanakan pada Ahad (30/7) di lantai 2 Masjid Sabilillah Kerek ini, pasangan suami istri, yaitu Maskur dan Rodhiyah, terpilih secara demokratis untuk memimpin Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Kerek.
Keputusan tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan dari pasangan Maskur dan Rodhiyah dalam mengabdikan diri untuk memajukan Muhammadiyah dan Aisyiyah di salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban itu.
“Kami mendapat amanah. Semoga amanah ini bisa kami jalankan dengan baik. Tentu kami berharap kerja sama dari semua rekan-rekan demi memajukan Muhammadiyah di Kecamatan Kerek ini,” ujar Maskur seusai terpilih.
Ia menyampaikan terima kasih kepada peserta musyawarah yang telah memilih dirinya untuk memimpin Muhammadiyah di Kecamatan Kerek.
Sementara itu, Rodiyah yang untuk kali kedua terpilih memimpin PCA Kerek berkeinginan untuk tidak terpilih memimpin PCA Kerek lagi. Namun, peserta musyawarah menghendaki dirinya untuk memimpin kembali Aisyiyah Cabang Kerek.
“Berhubung ini kehendak ibu-ibu semuanya, apa yang menjadi program Aisyiyah Kerek hendaknya didukung,” ujarnya.
Keterpilihan pasangan ini dianggap sebagai suatu prestasi karena sebagai bagian dari proses pengaderan dalam rumah tangga.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban Edi Utomo turut memberikan tanggapan mengenai keberhasilan pasangan sejoli ini untuk memimpin Persyaratan.
“Ini sebuah kehebatan ya yang menunjukkan bahwa pengaderan di Muhammadiyah terbukti efektif. Hari ini mengantarkan ketua PCM dan PCA Kerek adalah pasangan suami istri,” terangnya.
“Ini sejarah baru bagi pergerakan Muhammadiyah di Tuban. Mudah-mudahan ini awal yang baik bahwa pentingnya kita melibatkan seluruh komponen. Semoga suami istri yang hari ini memimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah Kerek mampu mempercepat laju organisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban Damam Purwanto yang turut hadir dalam musycab ini mengatakan, menjadi aktivis Muhammadiyah tidak dibayar. Semua dilakukan demi menjalankan gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar.
“Jadi, sebagian kita itu harus ada yang mengajak pada kebaikan dan berusaha mencegah kemungkaran sebagaimana yang tertera dalam surat Ali Imran ayat 104,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Muhammadiyah adalah organisasi yang mendapat berkah dan senantiasa diberkahi. Diharapkan, kepemimpinan pasangan suami istri tersebut dapat membawa dampak positif bagi perkembangan dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kerek.
“Semoga langkah-langkah mereka dalam organisasi ini dapat menginspirasi dan teladan bagi anggota lainnya untuk berkontribusi lebih aktif dalam memperkuat gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah,” tandasnya. (Iwan Abdul Gani)