Muhammadiyah Jangan Menjadi Kereta Cepat yang Meninggalkan Gerbongnya

0
152
Menko PMK Muhadjir Effendy mengisi tausiah pada Pengajian Ahad Pagi Pencerah yang dibarengkan dengan pengukuhan PCM-PCA se-Surabaya. (Tim Media SMK Muhammadiyah 1 Surabaya)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pengukuhan PCM dan PCA Surabaya pada Ahad (24/9) semakin meriah dengan kehadiran Menko PMK Muhadjir Effendy. Menko PMK hadir untuk mengisi Kajian Ahad Pagi Pencerah.

Acara yang diselenggarakan di Aula Mas Mansyur, Smamda Tower, ini menyedot antusiasme banyak warga persyarikatan untuk datang dan menyimak materi pengajian yang disampaikan sang menteri.

Di awal tausiahnya, Muhadjir Effendy mengapresiasi kiprah dakwah PDM Surabaya yang mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Manfaat yang mampu tersalurkan kepada masyarakat lewat program-program tersebut adalah kiprah dakwah Muhammadiyah sebenarnya sebagai gerakan Islam.

Muhadjir mengingatkan bahwa banyak pimpinan Muhammadiyah sekarang ini yang terkesan terlalu sibuk menyelesaikan urusan-urusan keorganisasian, tapi lupa menyebarkan manfaat kepada masyarakat.

“Muhammadiyah dan organisasinya memang sudah mencerminkan kemajuan sejak dahulu. Contoh saja tulisan-tulisan yang pernah ditulis KH Ahmad Dahlan, itu semua mencerminkan pemikiran maju Muhammadiyah. Tapi, kalau hanya mengurusi urusan organisasi dan lupa pada inti gerakan Islamnya, Muhammadiyah seperti kereta cepat yang melaju tanpa gerbong,” ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Maka dari itu, dahulu kala sempat ada kekhawatiran dari KH Ahmad Dahlan jika Muhammadiyah menjadi organisasi, maka akan lupa esensinya sebagai gerakan Islam.

Namun, kata Muhadjir, banyak tokoh yang kemudian meyakinkan KH Ahmad Dahlan untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi agar bisa lebih menyebarkan manfaat ke masyarakat banyak dan KH Ahmad Dahlan kemudian menyetujui itu.

Lebih lanjut, ketua PP Muhammadiyah itu menjelaskan bahwa dalam bermuhammadiyah setiap warga persyarikatan jangan pernah ragu untuk mengenalkan Muhammadiyah kepada siapa pun.

Karena dengan mengenalkan Muhammadiyah melalui cara yang baik, nantinya akan menimbulkan awareness bagi masyarakat awam yang kadang masih merasa asing dengan Muhammadiyah. Jika sudah aware, maka akan tertarik masuk ke dalam gerakan Muhammadiyah.

Muhadjir lantas berpesan kepada segenap pimpinan Muhammadiyah Surabaya agar menjalankan dakwah dengan cara-cara yang menyejukkan. Menurut dia, kader Muhammadiyah harus mampu mengenalkan gerakan Islam Muhammadiyah tanpa meninggalkan kebudayaan asli masyarakatnya.

Selain itu, dalam menjalankan gerakan dakwahnya, Muhammadiyah Surabaya harus paham kondisi lingkungan dan keadaan masyarakat tempatnya berada agar tidak menimbulkan antipati dari masyarakat yang ada di sekitarnya.

“Muhammadiyah yang sudah menjadi gerakan Islam berkemajuan sejak dahulu janganlah sampai menjadi kereta cepat yang terlalu maju sampai gerbongnya tertinggal. Karena gerakan dakwah berkemajuan dari Muhammadiyah haruslah menjadi gerakan dakwah yang tidak menimbulkan kerenggangan sosial pada masyarakat di sekitarnya,” tandas mantan rektor UMM itu. (Miftahul/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini