KLIKMU.CO – Persaingan ketat untuk dapat diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, terlebih pada SMP Negeri favorit tidak dapat dielakkan bagi peserta didik lulusan Sekolah Dasar (SD).
Persaingan yang terbilang cukup ketat tersebut membuat para orang tua memberikan ektra jam belajar kepada anaknya. Seperti mengikutkan kursus belajar di lembaga bimbingan belajar.
Menurut Sutikno, S.sos Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan kondisi tersebut berdampak pada frekuensi kehadiran menurun santri-santri kelas 6 yang belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).
Bahkan, lanjutnya sejumlah wali santri menarik buah hati mereka dari kegiatan mengaji di TPA ketika buah hati mereka sejak duduk di kelas 6 SD.
“Fenomena banyaknya santri kelas 6 SD tidak lagi mengaji di TPA, akan berimplikasi pada berkurangan kader tingkat SMP. Dan, tragisnya lagi etika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin berkurang atau ‘hilang’ menjadi perhatian dari PCM Krembangan Surabaya,” ungkap Sutikno.
Kata Sutikno, berawal dari kegundahan tersebut, maka muncullah ide untuk melakukan “try out” di masjid, dengan tujuan tetap mengikat kedekatan siswa SD dengan masjid.
Sutikno berharap, mereka tetap aktif di masjid dan tujuan jangka panjangnya masjid memiliki calon-calon kader pengganti generasi “old”. Selain itu, hendaknya masjid memberikan solusi bagi kebutuhan ummat seperti tadi.
“Alhamdulillah di PCM Krembangan, telah dua tahun melakukan try out tingkat SD. Kali pertama di lakukan di mushola Ukhuwah Islamiyah (eks lokalisasi Bangunsari) dan masjid Al-Azhar (Dupak Bandarejo),” katanya.
Dia menandaskan, try out tersebut tidak seperti umumnya yang cuma latihan soal semata, tetapi dilakukan pula pembahasannya, sehingga diketahui jawaban yang benar dan cara pengerjaannya.
“Cara cerdas ini telah menyebar di sejumlah masjid, diantaranya masjid: Ash-Shobirin (Rungkut Menanggal), Ar-Roudhoh (Kemayoran), Nur Mudrikah (Gunung Anyar Jaya) dan Baiturrozaq (Citraland),” katanya bersemangat.
Besar harapan dengan kegiatan tersebut, lanjut Sutikno, masjid tetap memiliki calon-calon kader persyarikatan dan mampu berkontribusi atas kebutuhan ummat Islam. (Irfani/Kholiq)