Muhammadiyah Perkuat Peran Relawan Sosial Hadapi Bencana: Antisipasi Krisis Sosial dan Alam di Masa Depan

0
2

Jakarta KLIKMU CO, 28 September 2024 — Muhammadiyah harus membentuk dan menggerakkan relawan sosial secara nasional untuk menghadapi berbagai bencana sosial dan alam yang dipicu oleh perubahan iklim, urbanisasi cepat, dan ketidaksetaraan sosial. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, Mariman Darto, dalam sambutannya pada acara Pelatihan Relawan Sosial yang diselenggarakan oleh MPKS PWM DKI Jakarta di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).

Dalam sambutannya, Mariman mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat bahwa pada tahun 2023 saja, lebih dari 8,49 juta orang terpengaruh oleh bencana. Menurutnya, perubahan iklim diperkirakan akan semakin memperburuk dampak bencana, terutama di wilayah pesisir yang rentan terhadap kenaikan permukaan laut dan banjir. Oleh karena itu, Muhammadiyah memandang persoalan bencana ini sebagai masalah serius yang membutuhkan antisipasi dan penanganan melibatkan berbagai pihak. MPKS PP Muhammadiyah, yang memiliki jaringan di seluruh Indonesia, memiliki potensi besar untuk membentuk relawan sosial secara nasional dan memfungsikannya sebagai respon cepat terhadap bencana yang muncul.

Lebih lanjut, Mariman menjelaskan bahwa relawan sosial adalah individu atau kelompok yang secara sukarela terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan atau pelayanan kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan finansial. Relawan sosial ini bisa berasal dari mahasiswa aktif di perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia, maupun mereka yang telah menamatkan pendidikan SLTA/sederajat yang akan diberikan pembekalan kebencanaan dari fase kegawatdaruratan hingga rehabilitasi sosial dan psikososial.

Dalam konteks kebencanaan, relawan sosial memiliki lima peran utama. Pertama, mereka terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan komunitas, mendorong partisipasi masyarakat dalam memperbaiki kondisi sosial-ekonomi, membantu mereka mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi di lapangan. Kedua, dalam penanggulangan bencana, relawan memainkan peran penting dalam memberikan bantuan langsung, distribusi makanan, layanan kesehatan, hingga pemulihan dan rekonstruksi komunitas yang terdampak. Ketiga, relawan juga memberikan pelayanan sosial, khususnya kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Mereka bisa membantu di pusat layanan masyarakat, panti asuhan, atau rumah jompo. Keempat, relawan juga berperan dalam advokasi sosial, menjadi agen perubahan yang memperjuangkan hak-hak individu atau kelompok yang kurang terlayani. Mereka bisa terlibat dalam kampanye untuk keadilan sosial, hak asasi manusia, dan isu-isu lingkungan. Kelima, relawan sosial terlibat dalam peningkatan kapasitas komunitas marginal, dengan memberikan pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPKS PWM DKI Jakarta, Iqbal Rais, menegaskan pentingnya pelatihan ini. Menurutnya, relawan sosial merupakan bagian dari dakwah bil hal yang perlu dikembangkan oleh Muhammadiyah. Ia menambahkan bahwa bukan hanya pelayanan sosial yang penting, tetapi juga pencegahan dan persiapan menghadapi bencana alam sebagai bagian dari dakwah.

Acara ini dihadiri oleh 100 peserta dari lima perguruan tinggi di Jakarta, termasuk Universitas Muhammadiyah Jakarta, UHAMKA, Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta, ITB AD, dan Universitas Sains Teknologi Muhammadiyah. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta H. Agus Salim, serta Ketua MPKS PWM DKI Jakarta, H. Iqbal Rais. Dengan adanya pelatihan ini, Muhammadiyah berharap dapat memperkuat peran relawan sosial dalam mengantisipasi dan menangani bencana di masa mendatang.(Denpeyi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini