4 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Pilihan Editor

Muhammadiyah Surabaya Resmikan BMT-MU, Saham Awal Rp 2 Miliar

Para penanam saham menerima surat saham dari PDM Kota Surabaya. (Yuda/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya meluncurkan Baitul Maal Wat Tamwil Muhammadiyah (BMT-MU) Surabaya. Launching itu dibarengi dengan peresmian Masjid KH M Anwar Zain Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah Kota Surabaya di Ruang Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah Kota Surabaya Jalan Wuni No 9 Surabaya, Rabu (10/7/2024).

Ketua Dewan Pelaksana BMT-MU Zayyin Chudhori mengatakan, ada lima hal yang menjadi dasar gagasan pendirian BMT-MU ini.

Pertama, beberapa amal usaha Muhammadiyah, terutama sekolah, ingin berkembang. Akan tetapi kesulitan pembiayaan dan tidak bisa mengakses perbankan.

Kedua, beberapa guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah perlu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tidak bisa mengakses perbankan.

Ketiga, masih banyak masyarakat duafa yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar ekonominya, terlebih mereka terjerat pinjaman rentenir.

Keempat, dana amal usaha Muhammadiyah yang tersimpan di bank, tetapi penyimpan tidak memperoleh benefit secara maksimal.

Kelima, besarnya margin keuntungan dari dana antara 5 sampai 7 persen.

Lebih lanjut, Zayyin menyampaikan sembilan prinsip mendasar BMT-MU.

“Ada sembilan prinsip mendasar BMT-MU. Yakni keikhlasan, keadilan, kebersamaan, kemandirian, kemudahan, keterbukaan, keberlanjutan, kedayagunaan, dan kehasilgunaan,” terang dia.

Zayyin Chudhori menyampaikan selayang pandang BMT-MU di Pusat Dakwah muhammadiyah Kota Surabaya. (Habibie/Klikmu.co)

Menurut Zayyin, BMT-MU memiliki tiga program pembiayaan.

“Pembiayaan pertama, pembiayaan murabahah untuk pengadaan barang dan jasa kepada AUM, pimpinan, guru, karyawan AUM, dan anggota Muhammadiyah,” katanya.

Kedua, pembiayaan mudharabah untuk tambahan modal usaha produktif kepada AUM, pimpinan, guru, karyawan AUM, dan anggota Muhammadiyah.

Ketiga, pembiayaan qardhul hasan, pengadaan barang dan jasa, modal usaha produktif serta pengalihan pinjaman terjerat rentenir kepada masyarakat tidak mampu, terutama guru, karyawan, dan anggota Muhammadiyah.

“Saat ini sudah ada 42 pihak/orang yang sudah menanamkan saham. Yang terbesar adalah RS PKU Muhammadiyah Kota Surabaya sebesar Rp 500.000.000, Majelis Dikdasmen sebesar Rp 400.000.000, Smamda Surabaya sebesar Rp 300.000.000, dan Mudipat Rp 300.000.000. Total semua sudah terkumpul sebesar Rp 2.049.000.000 (dua miliar empat puluh sembilan juta rupiah),” bebernya.

Dana yang terkumpul, sambung Zayyin, bentuknya ada investasi saham dan tabungan/deposito.

“Peruntukan dana tersebut, pertama, wadi’ah atau titipan. Operasionalnya kita biayakan untuk kepentingan mudharabah, yaitu membantu lembaga-lembaga atau warga yang punya usaha untuk permodalannya,” katanya.

Kedua, murabahah, yakni mengadakan barang-barang atau jasa, kemudian dijual kepada para nasabah. Tentunya dengan tambahan keuntungan yang akan dimiliki bersama.

“Dana-dana yang beredar di AUM-AUM yang tidak terpakai bisa dititipkan ke BMT dan bisa diambil sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan,” tandasnya.

(Habibie/Yuda/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *