Muktamar: Momentum Penyegaran Kepemimpinan Muhammadiyah

0
242
Gedung Edutorium UMS tempat berlangsugnya Muktamar Muhammadiyah dan logo mutamar ke-48. (Tribunnews)

Oleh: Ace Somantri

KLIKMU.CO

Menghitung hari, pekan dan bulan tidak terasa waktu begitu cepat. Perhelatan suksesi kepemimpinan Muhammadiyah akan terselenggara pada bulan November tahun ini. Periode kepemimpinan Muhammadiyah tingkat pusat hingga ranting mengalami perpanjangan dua tahun dari yang seharusnya. Hal tersebut disebabkan ada pandemi global Covid-19. Suka tidak suka, Muhammadiyah memutuskan ada perpanjangan waktu periode kepemimpinan Muhammadiyah.

Lain halnya beberapa organisasi masyarakat Islam lain. Ada yang menyelenggarakan periode kepemimpinan cenderung sesuai waktu dengan cara musyawarah daring. Dengan berbagai pertimbang matang tim ahli, sekalipun di perpanjang waktu Muhammadiyah memastikan Muktamar harus tergelar bulan November 2022 di Kota Solo atau Surakarta. Seiring waktu, atas izin Allah SWT akhirnya Muhammadiyah memutuskan penyelenggaraan Muktamar di Solo dilaksanakan secara luring (tatap muka).

Sejak diputuskan Muktamar Muhammadiyah secara langsung offline, kebahagiaan jamaah Muhammadiyah terlihat dengan senyuman semangatnya. Tanpa alasan ini dan itu, hampir semua level pimpinan persyarikatan dan amal usaha segera konsolidasi persiapan keberangkatan.

Tidak terbayangkan momentum Muktamar akan terlihat wajah para peserta bahagia dalam suasana meriah akan merasakan gedung mewah amal usaha milik persyarikatan di bawah pengelolaan Muhammadiyah Surakarta Jawa Tengah, yaitu gedung utama Universitas Muhammadiyah Surakarta. Gedung baru nan megah menjadi simbol kemandirian Muhammadiyah dalam berorganisasi tanpa harus meminta bantuan pemerintah langsung dengan cara mengemis, apalagi menjual idealisme organisasi.

Periodesisasi kepemimpinan Muhammadiyah rutin tergelar setiap lima tahun sekali. Penyegaran pun dalam komposisi pimpinan selalu terjadi. Insya Allah tahun ini pun memberi kesempatan kepada siapa pun kader-kader terbaik yang siap melanjutkan estapet kepemimpinan Muhammadiyah lebih agresif dan berkemajuan.

Lebih satu abad Muhammadiyah, banyak hal yang tercapai dalam memingkatkan teritori wilayah dakwah persyarikatan. Internasionalisasi gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar pun terus melebar hingga belahan dunia. Perlu kiranya peserta Muktamar memberi apresiasi tinggi kepada seluruh pimpinan persyarikatan dari tinggkat pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting. Dengan keluh kesah, basah keringat, dan pengorbanan jiwa dan raga para penggawa pimpinan menjadi bukti nyata dalam memperjuangkan gerakan dakwah Muhammadiyah di berbagai level pimpinan.

Detak jantung para penggerak persyarikatan akan terdengar oleh Allah Subhanahuwata’ala dan karya-karyanya terlihat jelas. Kiranya siapa pun mereka berikan penghargaan setinggi-tingginya tanpa harus diklasifikasi, apalagi ditutup-tutupi seolah tidak berpartisipasi dan berkontribusi. Sekalipun mereka tidak berharap dipuja dan puji, kiranya tidak salah yang mengetahui dan menjadi saksi harus mengadvokasi menjadikan mereka inspirasi bagi generasi.

Sangat yakin di mana pun Muhammadiyah berdiri dan amal usaha beroperasi, sudah pasti ada orang-orang penggerak Muhammadiyah atas nama organisasi maupun atas nama sendiri. Di sisi lain kadang sering terjadi di suatu tempat para pendiri Muhammadiyah dan amal usaha ada kesan “habis manis sempah dibuang”. Peristiwa hal semacam itu memang bukan tradisi akan, tetapi itu terjadi tanpa disadari. Hal itu semua menyadari bahwa sifat manusia ada potensi berbuat baik dan buruk. Di situlah bagi siapa pun yang menyadari untuk mengingatkan karena manusia itu tempatnya salah dan khilaf.

Muktamar tahun ini, karena gerakan dakwah sudah meluas, maka mengambil tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta. Dua kata dari tema di atas memberi titik tekan bahwa Muhammadiyah benar-benar memperkuat sikap nasionalisme kebangsaan membantu bangsa Indonesia lebih maju dan terus berkiprah menebar kebaikan sekaligus mencerahkan masyarakat dunia tanpa sekat dan batas bangsa dan negara.

Untuk memantapkan gerakan Muhammadiyah ke depan, dibutuhkan penyegaran kepemimpinan pusat sehingga diharapkan lebih dinamis. Terlebih, saat ini sudah banyak kader terbaik yang potensial dapat melengkapi gerakan dakwah amar makruf dan nahi munkar Muhammadiyah lebih mendunia. (*)

Bandung, Juli 2022

Ace Somantri adalah Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Bandung dan dosen UM Bandung. (Pribadi/KLIKMU.CO)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini