17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Musim Kampanye, Muhammadiyah Imbau Tempat Ibadah Harus Steril dari Kegiatan Politik

Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin. (Muhammadiyah.or.id)

Jakarta, KLIKMU.CO – Musim kampanye Pemilu 2024 telah dimulai. Muhammadiyah mengimbau masyarakat supaya memeriahkan pesta demokrasi dengan penuh keadaban. Salah satunya, tempat ibadah harus bersih dari kegiatan politik. Baik masjid, gereja, wihara, pura, kelenteng, dan lain-lain.

“Kita berharap tempat-tempat ibadah itu benar-benar dimanfaatkan untuk membawa ke arah yang baik. Oleh karena itu, mengimbau jangan sampai digunakan untuk kampanye,” ujar Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin.

Izzul menegaskan bahwa ini merupakan komitmen bersama untuk menjaga persatuan kita.

“Karena kalau tempat-tempat ibadah digunakan kampanye, justru dikhawatirkan akan menyebabkan perpecahan di masyarakat,” pesannya setelah pernyataan sikap bersama Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (6/12).

Sesuai dengan aturan Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tempat ibadah memang menjadi salah satu lokasi yang dilarang untuk digunakan berkampanye. Pihak yang melanggar bahkan bisa mendapat sanksi pidana penjara paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp 24 juta. 

Di sisi lain, agar Pemilu 2024 dapat menjadi ajang perekat kerukunan bangsa, Izzul berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan dewasa dan bijaksana. 

“Jangan terkecoh oleh akun-akun medsos yang sengaja membenturkan pendukung calon dan menciptakan fitnah maupun kampanye hitam,” tegasnya.

Menurut Izzul, terkadang memang ada kepentingan kelompok tertentu yang memanfatkan medsos, kemudian mengaduk-aduk perasaan masyarakat.

Istilahnya sekarang buzzer atau orang-orang yang dibayar dengan kepentingan-kepentingan tertentu, lalu memprovokasi masyarakat untuk kemudian bersikap yang tidak bijaksana atau tidak dewasa.

“Ini yang kita mengimbau untuk masyarakat, hati-hati pada perilaku tersebut,” ucapnya.

“Muhammadiyah menyampaikan, kita harus bijaksana dan dewasa dalam bermedia sosial,” tandas Izzul.

(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *