Musyran IPM SMPM 16 Surabaya Bawa Spirit Hargai Perbedaan

0
37
Siswa melakukan pencoblosan dalam musyran PR IPM SMP Muhammadiyah 16 Surabaya. (Pradana/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Dalam rangka meneruskan estafet kepemimpinan organisasi siswa, Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 16 Surabaya menggelar musyawarah ranting (musyran). Mengusung tema Menghargai Perbedaan, musyran berlangsung di Aula SMP Muhammadiyah 16 Surabaya, Kamis (7/9).

Musyawarah tersebut merupakan permusyawaratan tertinggi IPM tingkat ranting yang diadakan satu tahun sekali setiap akhir periode. Tujuan diadakannya musyawarah ranting adalah sebagai wadah evaluasi, merumuskan program kerja periode selanjutnya, dan yang paling penting sebagai jembatan untuk meregenerasi kader-kader pelopor dan pelangsung dakwah Muhammadiyah di tingkat pelajar.

Kepala SMP Muhammadiyah 16 Surabaya Ali Fauzi SAg MPdI secara resmi membuka musyrawah ranting IPM ini. Turut hadir sebagai undangan perwakilan Pimpinan Cabang (PC) IPM Semampir.

Dalam sambutannya, Ali Fauzi menyampaikan bahwa IPM adalah organisasi pelajar, khususnya di sekolah Muhammadiyah. Jadi, IPM merupakan oraganisasi yang akan mengajarkan kita tentang kepemimpinan.

“Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan revitalisasi gerakan dalam regenerasi kader muda Muhammadiyah agar ke depan bisa lebih baik,” ujarnya.

Karena itu, Ali Fauzi melanjutkan, setiap kader dan pemimpin wajib memiliki budi pekerti dan perilaku yang baik agar dapat menjadi teladan bagi orang lain.

“Jadi, yang dinamakan sebagai pemimpin bukanlah yang menjadi ketua, tetapi setiap diri kita yang mampu memimpin diri sendiri,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PC IPM Semampir Aditya Fadhil Kusuma berharap proses pemilihan bisa dilakukan secara ikhlas dari hati masing-masing.

“Jangan hanya berdasar mereka saudara, kerabat, atau sahabat lantas kita pilih, tapi pilihlah pemimpin yang bisa membantu mengharumkan nama sekolah ini,” pesannya.

Menurut dia, perbedaan pilihan pasti ada.

“Semoga perbedaan ini bisa kita sikapi dengan baik dan apa yang telah dihasilkan dari proses musyran ini bisa kita terima bersama dengan ikhlas,” sambungnya. (Pradana/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini