8 April 2025
Surabaya, Indonesia
Berita

Nasihat di Akhir Ramadhan melalui Parikan dan Surat Al Baqarah Ayat 183

H Sutikno SSos MH Wakil Ketua PCM Krembangan Surabaya. (dok. pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: H Sutikno SSos MH
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya

Riyoyo gak goreng kopi, ngadep mejo gak onok jajane
Urip nok dunyo kudhu ati-ati, mergakno akeh gudhone
.

Warga Jawa Timur tidak akan heran dan akan terasa bersahabat dengan parikan ini. Suatu parikan penuh makna yang sangat mendalam. Biasanya parikan tersebut akan muncul di akhir bulan Ramadhan.

Sementara itu, jika di awal bulan Ramadhan sering kita dengar para khotib atau mubaligh saat menyampaikan ceramah, membacakan surat Al Baqarah ayat 183. Ayat tersebut menjelaskan, jika kita melaksanakan puasa didasarkan iman maka akan menjadi insan yang bertaqwa.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Hubungan dengan parikan di atas adalah untuk mengingatkan kita agar tetap menjaga kewaspadaan, kedisiplinan dan ketaqwaan kepada Allah.

Setelah selesainya bulan Ramadhan, maka kita harus tetap terus berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa serta menjauhi segala godaan dan manerima cobaan dengan lapang dada supaya terhindar dari sifat sifat yang akan mengalihkan kita dari jalan kebenaran.

Kita sangat perlu berhati-hati dan waspada dalam menjalani bulan-bulan ke depan di mana setan sudah tidak dibelenggu lagi. Maka kita tinggal menerapkan segala amal dan ibadah yang telah kita peroleh di bulan Ramadhan.

Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa:

  1. Kesenangan dan kenikmatan dunia hanyalah sementara
  2. Hidup di dunia akan ada tanggung jawab dan kewajiban.
  3. Hidup di dunia harus dengen hati-hati dan waspada agar tetap di jalan yang diridhoi Allah.
  4. Dengan meningkatkan iman dan taqwa agar tidak tergoda kepada hal-hal yang kurang baik atau merusak iman.

“Ngaturaken Sugeng Riyadi
Sedoyo lepat kulo nyuwun ngapunten
Mugi mugi tansah kelebur wonten dino riyoyo meniko.”

(“Mengucapkan selamat hari raya
Segala kesalahan mohon dimaafkan
Semoga dosa kita hilang di hari raya ini.”)

Semoga bermanfaat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *