Oleh: Dr Imam Syaukani MA

KLIKMU.CO
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
And in heaven is your sustenance and whatever you are promised.


“Dan di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”
Kalimat tersebut adalah terjemahan dari Al-Qur’an, yang selengkapnya berbunyi (tertulis):
وَفِى السَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ
“And in the heaven is your provision and whatever you are promised.”
Artinya:
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.”(QS. Az-Zariyat: 22)
Tafsir Al-Mukhtashar menjelaskan ayat di atas:
“Dan di langit terdapat rezeki dunia dan rezeki agama bagi kalian dan padanya terdapat pahala yang dijanjikan kepada kalian di dunia dan di akhirat.”
Tafsir Al-Muyassar menambahkan:
“…yang semuanya tertulis lagi ditakdirkan.”
Setidaknya ada delapan (8) jenis rezeki di dalam Al-Qur’an:
1. Rezeki yang telah dijamin bagi setiap makhluk (Hud: 6):
وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud 11: Ayat 6)
2. Rezeki karena usaha (An-Najm: 39):
وَاَ نْ لَّيْسَ لِلْاِ نْسَا نِ اِلَّا مَا سَعٰى
“dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,”(QS. An-Najm 53: Ayat 39)
3. Rezeki karena bersyukur (Ibrahim: 7):
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
4) Rezeki karena sedekah (Al-Baqarah: 245):
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗۤ اَضْعَا فًا کَثِيْرَةً ۗ وَا للّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ ۖ وَ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 245)
5. Rezeki karena istighfar (Nuh: 10-12):
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ غَفَّا رًا – يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا – وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَ مْوَا لٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّـكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّـكُمْ اَنْهٰرًا
“maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,”— niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,” — “dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu (QS. Nuh: 10 – 12)
6) Rezeki karena menikah (An-Nur: 32):
وَاَ نْكِحُوا الْاَ يَا مٰى مِنْكُمْ وَا لصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَا دِكُمْ وَاِ مَآئِكُمْ ۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur 24: Ayat 32)
7. Rezeki karena anak (Al-Isra’: 31):
وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَا قٍ ۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِ يَّا كُمْ ۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَا نَ خِطْاً كَبِيْرًا
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’: 31)
8. Rezeki tak terduga karena ketakwaan kepada Allah (Ath-Thalaq: 2-3):
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا — وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۗ
Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,” — dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. (QS. At-Talaq: 2-3)
Ayuk, kita ikhtiarkan semua. Semoga Allah swt telah menuliskannya untuk kita.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya