Ngaji Dino Iki #1692: Kerakusan dan Penderitaan

0
4
Dr Imam Syaukani MA, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. (Dok pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Dr Imam Syaukani MA

KLIKMU.CO

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

It isn’t life circumstance that makes us suffer it’s the attachment to life circumstances that makes us suffer.

(“Bukan keadaan hidup yang membuat kita menderita. Keterikatan pada keadaan hiduplah yang membuat kita menderita.”)

Allah swt telah berfirman:

 وَبَلَوْنٰهُمْ بِا لْحَسَنٰتِ وَا لسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

And We tested them with good [times] and bad that perhaps they would return [to obedience].”

Artinya:

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. Al A’raf:168)

Merasa menderita karena keadaan hidup ternyata bukan terjadi pada orang yang miskin saja, mereka yang sudah berlimpah harta pun sama.

Rasullullah saw bersabda:

“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan, semboyan dan kesukaannya, maka Allah menjadikan hartanya berlimpah dan menjadikan kefakiran di depan matanya.” (ad-Darimi: 335)

Kerakusannya kepada dunia membuatnya menderita, hingga melihat dirinya selalu kekurangan harta.

Ibnul Qayyim berkata:

Orang yang mencintai dunia (berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (penderitaan):

1. Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya.
2. Kepayahan yang tiada henti.
3. Penyesalan yang tiada berakhir.

Karenanya kita dianjurkan Nabi Muhammad saw dari riwayat Darimi di atas:

“Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan, semboyan, dan kesukaannya, Allah mencukupkan kekurangannya dan Allah menjadikan kekayaannya di hatinya.”

Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari sahabatmu

Dr Imam Syaukani MA

Bandara Internasional Qatar

Ahad, 4 Februari 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini