Ngaji Dino Iki 1751: Menghidupkan Budaya Literasi

0
6
Dr Imam Syaukani MA, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. (Dok pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Dr Imam Syaukani MA

Assalamalaikum warahmatullahi wabarakatuh

“Either, write something worth reading or do something worth writing.”

(“Tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukanlah sesuatu yang layak ditulis.”)

Allah swt telah berfirman:

قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Say: “If the ocean were ink (wherewith to write out) the words of my Lord. Sooner would the ocean be exhausted than would the words of my Lord, even if we added another ocean like it, for its aid.”

Artinya:

Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula) (QS Al Kahfi: 109)

Terdapat riwayat hadist yang shahih:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى الرُّومِ قَالُوا إِنَّهُمْ لَا يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلَّا مَخْتُومًا قَالَ فَاتَّخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِهِ فِي يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ

Musnad Ahmad 12259: Dari Anas bin Malik berkata, tatkala Rasulullah saw hendak menulis surat kepada raja Romawi, para sahabat berkata, mereka tidak akan membaca tulisan kecuali berstempel. Anas bin Malik berkata, maka Rasulullah saw membuat cincin dari perak sampai saya melihat putihnya tangan Rasulullah saw. Cincin itu berukir tulisan ‘Muhammad Rasulullah.’

Sebagian kita selama pandemi ini mungkin mengisi waktu luang sambil WFH atau menjalani isoman untuk menulis. Bisa berupa gagasan, analisis, atau resume kajian kelas untuk konsumsi pribadi atau dishare kepada orang lain.

Bagi sebagian yang lain, saat mampu beraktivitas di luar, bisa menyelesaikan amanah pekerjaan, merealisasikan ide, atau menolong orang yang membutuhkan.

Suatu hari nanti mungkin bisa ditulis menjadi catatan pengalaman yang berharga bagi generasi mendatang.

Lebih afdhal lagi bila rutin mengisi waktu dengan menulis atau berbuat kebajikan lain itu semua diniatkan untuk meraih cinta Allah swt.

Nabi Muhammad saw pernah ditanya:

أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ وَقَالَ اكْلَفُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ

Shahih Bukhari 5984: “Amalan apakah yang paling dicintai Allah ?” Beliau menjawab, ‘Yang dikerjakan terus-menerus walaupun sedikit. Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian.’”

Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari sahabatmu

Dr Imam Syaukani MA
Wakil ketua PDM Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini