Ngaji Dino Iki 1806: Pentingnya Muraja’ah

0
11
Dr Imam Syaukani MA Wakil Ketua PDM Surabaya. (Pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Dr Imam Syaukani MA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Everything has a side effect and the side effect of knowledge is forgetfulness and lack of revision.

(“Setiap hal memiliki efek samping, dan efek samping dari ilmu pengetahuan adalah lupa dan kurangnya pengulangan.”)

Allah SWT telah berfirman:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ–خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ–اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ–الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ–عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Proclaim ! (or Read!) In the name of thy Lord and Cherisher, Who created, — Created man, out of a (mere) clot of congealed blood: — Proclaim! and thy Lord is Most Bountiful, — He Who taught (the use of) the Pen, — Taught man that which he knew not.

Artinya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, — Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah — Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, — Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. — Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al ‘Alaq: 1-5)

Abu Hurairah dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا

Sunan Ibnu Majah 4102: “Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang alim dan mengajarkan ilmunya.”

Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah SAW bersabda:

عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ أَنْ يُرْفَعَ وَجَمَعَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ هَكَذَا ثُمَّ قَالَ الْعَالِمُ وَالْمُتَعَلِّمُ شَرِيكَانِ فِي الْأَجْرِ وَلَا خَيْرَ فِي سَائِرِ النَّاسِ

Sunan Ibnu Majah 224: “Hendaknya kalian berpegang teguh dengan ilmu ini sebelum dicabut, dan dicabutnya adalah dengan diangkat -beliau menggabungkan antara dua jarinya; jari tengah dan telunjuk seperti ini- kemudian bersabda: “Seorang alim dan penuntut ilmu bersekutu dalam pahala, dan tidak ada kebaikan pada mayoritas manusia.”

Dan belajar (menuntut ilmu) itu, tidak dibatasi dengan gelar kesarjanaan.

Seiring waktu, manusia secara alami memiliki kelemahan dalam mengingat apa yang telah dipelajari.

Karenanya, Abdullah bin Mas’ud ra menekankan pentingnya muraja’ah (pengulangan) dalam menjaga ilmu.

Belajar tidak hanya berhenti pada memperoleh ilmu, tetapi harus diikuti dengan upaya menjaga dan memperkuatnya melalui pengulangan; baik itu hafalan Al-Quran, hadits maupun ilmu pengetahuan umum lainnya.

Ibn Jama’ah, seorang ulama besar dalam bidang pendidikan Islam, dalam kitabnya Tadhkirat al-Sami’ wal-Mutakallim berkata:

“Di antara hal yang paling efektif untuk menguatkan ingatan dan menjaga ilmu adalah dengan mengulang-ngulang (muraja’ah) secara teratur, baik dengan cara belajar sendiri atau berdiskusi dengan orang lain.”

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari sahabatmu
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini