Oleh: Dr Imam Syaukani MA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper of your self-confidence.
(“Pendidikan adalah kemampuan untuk mendengarkan hampir semua hal tanpa kehilangan kesabaran atau kepercayaan diri Anda.”)
Allah swt telah berfirman:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاسْمَعُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
…. But fear Allah, and listen (to His counsel): for Allah guideth not a rebellious people.
Artinya:
“….Dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS Al Maidah: 108)
Belajar sejatinya membentuk seseorang menjadi lebih bijaksana, sehingga mampu mendengar pandangan, termasuk yang berbeda atau menentang, tanpa kehilangan kendali emosi.
John Dewey, seorang filsuf pendidikan, mengatakan pendidikan mencakup keterampilan hidup yang luas, termasuk keterampilan interpersonal seperti mendengarkan dengan tenang, dan menghargai perbedaan, serta menahan diri dari reaksi emosional yang berlebihan.
Rasulullah bersabda tentang pentingnya mendengarkan informasi dan pelajaran:
اسْمَعُوا فَقُلْنَا سَمِعْنَا ثُمَّ قَالَ اسْمَعُوا فَقُلْنَا سَمِعْنَا فَقَالَ إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ فَلَا تُعِينُوهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَلَنْ يَرِدَ عَلَيَّ الْحَوْضَ
Musnad Ahmad 20162: “Dengarkanlah oleh kalian, ” maka kami menjawab, “Kami mendengar, ” beliau bersabda: “Dengarkanlah oleh kalian, “kami menjawab, “Kami mendengar.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya akan muncul di hadapan kalian para pemimpin, maka janganlah kalian membantu kezaliman mereka, barangsiapa membenarkan kebohongan mereka niscaya tidak akan minum dari air telagaku.”
Rasulullah juga bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنْ أُمِّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ مُجَدَّعٌ مَا أَقَامَ فِيكُمْ كِتَابَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Musnad Ahmad 16052: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah, dan dengarkanlah serta taatilah, walau yang memimpin kalian adalah seorang budak Ethiopia yang botak, selama dia menegakkan kitab Allah Azza wa jalla”.
Di dalam Ihya’, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa adab dan pengendalian diri adalah bagian integral dari pendidikan.
Menurutnya, seseorang yang terdidik harus mampu:
1) Menjaga emosinya, terutama dalam diskusi dan interaksi dengan orang lain.
2) Bersikap rendah hati ketika mendengar pendapat orang lain, dan menghindari reaksi emosional yang dapat merusak hubungan.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya