Oleh: Dr Imam Syaukani MA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Verily, this Qur’an is a banquet from Allah swt, whoever enters it will be safe.
(“Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah swt, barang siapa yang masuk ke dalamnya maka ia pasti aman.”)
Membaca dan menghafal serta mentadaburi Al-Qur’an adalah wujud menikmati jamuan Allah. Bagi orang yang beriman, tidak ada hari berlalu, tanpa membaca dan mempelajari kandungan Al-Qur’an.
Jaminannya bagi mereka yang membaca dan mempelajari serta mengamalkan Al-Qur’an adalah hidup dalam kemuliaan, sebagaimana firman-Nya:
وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ
The (Qur-an) is indeed the Message, for thee and for thy people…..
Artinya:
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu…” (Az-Zukhruf: 44)
Tak hanya itu, malaikat akan membersamai kita selalu:
إِنَّ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ الْمَاهِرَ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ تَشْتَدُّ عَلَيْهِ قِرَاءَتُهُ فَلَهُ أَجْرَانِ
Musnad Ahmad 23493: “Orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia lancar dalam membacanya maka dia bersama para malaikat yang mulia, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia terbata-bata bacaannya, maka baginya dua pahala.”
Nabi Muhammad saw bercerita dimintai syafaat oleh orang beriman. Karena jumlah syafaat yang diijinkan Allah swt terbatas, maka beliau sampai bolak-balik menghadap Allah:
…. ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَقُولُ مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ وَوَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُودُ
Shahih Bukhari 4116: “…Kemudian aku kembali kepada Rabbku ‘Azza Wa Jalla untuk yang keempat kalinya, lalu aku berkata, ‘Wahai Rabb, tidak ada yang tersisa kecuali orang yang terhalang oleh Al-Qur’an dan wajib kekal di neraka.”
Inilah jaminan keamanan ke surga dari ahlul Qur’an, yaitu syafaat setelah syafaat Nabi Muhammad saw.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya