17 Mei 2025
Surabaya, Indonesia
Ngaji Dino Iki

Ngaji Dino Iki 1903: Tawakkal dan Kepuasan Hidup

Dr Imam Syaukani MA Wakil Ketua PDM Surabaya. (Pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Dr Imam Syaukani MA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Satisfaction is when a person submits himself to his Lord (Allah SWT).
(Kepuasan adalah ketika seseorang berserah diri kepada Tuhannya [Allah SWT].)

Berserah diri sepenuhnya dalam shalat adalah salah satu wujud syukur.
Ini merupakan bentuk pengakuan hati atas segala nikmat Allah yang tak terhitung.

Allah SWT telah berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
And remember! your Lord caused to be declared (publicly): “If ye are grateful, I will add more (favours) unto you.”
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu.’” (Ibrahim: 7)

Hal tersebut adalah kunci untuk memperoleh keberkahan dan pertambahan nikmat.
Jadilah seperti Nabi Nuh AS yang mendapat julukan ‘abdan syakuura’ (hamba yang bersyukur) oleh Allah SWT di dalam Surah Al-Isra’ ayat 3:

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
O ye that are sprung from those whom We carried (in the Ark) with Noah! Verily he was a devotee most grateful.
Artinya:
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh AS) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”

Juga firman-Nya:
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
If ye reject (Allah), truly Allah has no need of you; but He liketh not ingratitude from His servants. If ye are grateful, He is pleased with you. And no bearer of burdens can bear the burden of another.
Artinya:
“Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu. Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (Az-Zumar: 7)

Nabi Muhammad SAW, meski telah diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang, tetap rela berlelah-lelah dalam shalat malam.
Ketika ditanya, beliau menjawab:
أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
(Shahih Bukhari 4459): “Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?”

Semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari sahabatmu,
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *