Oleh: Dr Imam Syaukani MA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Satisfaction is when a person submits himself to his Lord (Allah SWT).
(Kepuasan adalah ketika seseorang berserah diri kepada Tuhannya [Allah SWT].)
Berserah diri sepenuhnya dalam shalat adalah salah satu wujud syukur.
Ini merupakan bentuk pengakuan hati atas segala nikmat Allah yang tak terhitung.
Allah SWT telah berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
And remember! your Lord caused to be declared (publicly): “If ye are grateful, I will add more (favours) unto you.”
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu.’” (Ibrahim: 7)


Hal tersebut adalah kunci untuk memperoleh keberkahan dan pertambahan nikmat.
Jadilah seperti Nabi Nuh AS yang mendapat julukan ‘abdan syakuura’ (hamba yang bersyukur) oleh Allah SWT di dalam Surah Al-Isra’ ayat 3:
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
O ye that are sprung from those whom We carried (in the Ark) with Noah! Verily he was a devotee most grateful.
Artinya:
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh AS) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
Juga firman-Nya:
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
If ye reject (Allah), truly Allah has no need of you; but He liketh not ingratitude from His servants. If ye are grateful, He is pleased with you. And no bearer of burdens can bear the burden of another.
Artinya:
“Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu, dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu. Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (Az-Zumar: 7)
Nabi Muhammad SAW, meski telah diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang, tetap rela berlelah-lelah dalam shalat malam.
Ketika ditanya, beliau menjawab:
أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
(Shahih Bukhari 4459): “Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur?”
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu,
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya