Ngaji Dino Iki #775: Pikiran yang Tak Tertundukkan

0
452

Assalamualaikum w.w.

KLIKMU.CO

Bersama Ustadz Dr. Imam Syaukani, MA)*

“The soul always knows what to do to heal itself. The challenge is how to silence the mind.”

(“Jiwa selalu tahu apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Tantangannya adalah bagaimana mendiamkan pikiran.”)

Di dalam riwayat Al Bukhari dan Muslim dinyatakan bahwa setiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah.

Kemudian Allah swt menyatakan:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

So set thou thy face steadily and truly to the Faith: (establish) Allah’s handiwork according to the pattern on which He has made mankind: no change (let there be) in the work (wrought) by Allah: that is the standard Religion: but most among mankind understand not.

Artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30)

Sayang hati manusialah yang mengotorinya. Ibnul Qayyim berkata:

“Semua keburukan bersumber dari kelalaian hati dan memperturutkan hawa nafsu, karena dua sifat buruk inilah yang memadamkan cahaya dan membutakan mata hati.” Bertobatlah. Jaga pula pikiran dari rasa cemas, dengki, dan prasangka lainnya.

Suatu saat Rasulullah saw memberi nasihat, Abu Sa’id berkata: Rasulullah saw bersabda:

كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدْ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الْإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ فَكَأَنَّ ذَلِكَ ثَقُلَ عَلَى أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُمْ قُولُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا

Sunan Tirmidzi 2355: “Bagaimana aku bersenang-senang, sementara malaikat peniup sangkakala telah menelan tanduk (trompet) dan mendengar izin kapankan diperintahkan untuk meniup lalu ia akan meniup.” Sepertinya hal itu terasa berat oleh para sahabat nabi saw, lalu beliau bersabda kepada mereka: “Ucapkanlah, ‘Hasbunallaahu wani’mal wakil (Allah yang mencukupi kami dan Ia sebaik-baik penjamin).”

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum w.w.
Dari sahabatmu

Imam Syaukani

Ustadz Dr. K.H. Imam Syaukani, MA Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini