Ngaji Dino Iki #82: Sang Pemaaf

0
1484
Ilustrasi diambil dari bungehan.com

KLIKMU.CO

Assalamu’alaikum w. w.

“And those who avoid the major sins an immoralities, and when they are angry, they forgive.” “Dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera memberi maaf.” (QS Asy-Syura: 37)

Menahan amarah dan memaafkan manusia, keduanya merupakan buah akhlak tinggi seorang muslim. Hadits Rasulullah saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ. [رواه البخاري]

Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah saw.: “Ya Rasulullah nasihatilah saya. Beliau bersabda: “Jangan kamu marah.” Dia menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda: “Jangan engkau marah.”

Allah Swt. memerintah kepada hamba-hamba beriman agar berhias diri dengan kedua buah akhlak tersebut karena Allah amat menyukainya.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 133-134)

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum w. w.
Dari sahabatmu

Ustadz Dr. Imam Syaukani, MA
Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini