8 November 2024
Surabaya, Indonesia
Ngaji Dino Iki Opini

Ngaji Dino Iki #965: Habis Gelap Terbitlah Terang

Ilustrasi istimewa

Assalamualaikum w.w.

KLIKMU.CO

Bersama Ustadz Dr. Imam Syaukani, MA)*

Allah swt is the protector of those who believe. He brings them out from darkness into the light.”

(“Allah swt Pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya.”)

Sejarah Indonesia mencatat bahwa buku “Habislah Gelap Terbitlah Terang” merupakan kumpulan surat-surat RA. Kartini.
Habis gelap terbitlah terang juga merupakan judul lagu Bang Haji Rhoma Irama yang cukup terkenal…

Habis gelap terbitlah terang sebenarnya adalah pemahaman RA Kartini terhadap ayat 257 surah Al Baqarah yang selengkapnya adalah:

اللَّهُ وَلِىُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوٓا أَوْلِيَآؤُهُمُ الطّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمٰتِ ۗ أُولٰٓئِكَ أَصْحٰبُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ

Allah is the ally of those who believe. He brings them out from darknesses into the light. And those who disbelieve – their allies are Taghut. They take them out of the light into darknesses. Those are the companions of the Fire; they will abide eternally therein.

Artinya:
“Allah Pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 257)

Adalah KH. Saleh Darat yang merupakan guru agama bagi keluarga besar Bupati Demak, termasuk RA Kartini di dalamnya.
Beliau mengajarkan tafsir Quran berdasarkan tafsir Faidhur Rahman yang ditulisnya sendiri yang merupakan tafsir atau terjemah Al Quran pertama yang menggunakan bahasa Jawa aksara Pegon.

Sejak berguru dan membaca tafsir tersebut, pandangan Kartini menjadi lebih Islami. Hal ini seakan tak pernah tertulis dalam sejarah Islam di Indonesia.

Sayyid Qutb menjelaskan dalam tafsir Zhilalnya, “Tak ada hakikat yang lebih tepat dan lebih jeli daripada pengungkapan iman dengan cahaya (Nur), dan pengungkapan kekafiran dengan kegelapan. Iman adalah cahaya yang pertama kali menyinari dan menerangi eksistensi seorang mukmin, yang memancar di dalam hatinya dan yang menyinari ruhnya sehingga menjadi terang, cerah dan memancarkan cahaya sekelilingnya dengan terang benderang.”

Dalam hidup ini, kita mesti selalu berinteraksi dengan al Qur’an agar kita senantiasa dalam bimbingan-Nya.
Sehingga habis gelap terbitlah terang juga berlaku dalam diri kita…….

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum wr wb
Dari sahabatmu

Ustadz Dr. K.H. Imam Syaukani, MA Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *