Ngaji Dino Iki #971: Meningkatkan Spiritualitas

0
352
Ilustrasi diambil dari Google

Assalamualaikum w.w.

It is through gratitude for the present moment that the spiritual dimension of life opens up.”

(“Melalui rasa syukur saat ini, dimensi spiritual kehidupan akan terbuka lebar.”)

Rasa syukur memberi manfaat atau berdampak positif kepada yang melakukannya. Allah swt berfirman:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

We bestowed (in the past) Wisdom on Luqman: “Show (thy) gratitude to Allah.” Any who is (so) grateful does so to the profit of his own soul, but if any is ungrateful, verily Allah is free of all wants, worthy of all praise.

Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. “Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.”; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Luqman: 12).

Karena syukur adalah bagian dari amal saleh.

مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ

Those who reject Faith will suffer from that rejection: and those who work righteousness will spread their couch (of repose) for themselves (in heaven).

Artinya:
Barang siapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; “Dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan).” (QS. Ar-Ruum: 44)

Syukur akan meningkatkan spiritualitas dan ketaatan kepada Allah swt.

Rasulallah saw pun pernah berwasiat tentang pertolongan Allah swt, terkait syukur, dengan sabdanya:

يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Sunan Abu Daud 1301: “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku mencintaimu.” Kemudian beliau berkata: “Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan, “Allaahumma A’innii ‘Alaa Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni ‘Ibaadatik” (Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik.)

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Sebuah doa yang aku dengar dari Rasulullah saw, aku tidak pernah meninggalkannya selama aku hidup, aku mendengar beliau mengucapkan:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي أُعْظِمُ شُكْرَكَ وَأُكْثِرُ ذِكْرَكَ وَأَتْبَعُ نَصِيحَتَكَ وَأَحْفَظُ وَصِيَّتَكَ

Musnad Ahmad 7754: “Ya Allah, jadikan aku hamba yang bisa bersyukur dan memperbanyak dzikir kepada-Mu, mengikuti nasihat dan menjaga wasiat-Mu.”

Ibnul Qayyim berkata:
“Memuji atas nikmat dan mencintai nikmat tersebut, serta memanfaatkan nikmat untuk ketaatan.”

Al Munawi berkata:
“Orang yang banyak bersyukur (asy-syakuur) adalah yang mencurahkan usahanya dalam menunaikan rasa syukur dengan hati, lisan, dan anggota badan dalam bentuk meyakini dan mengakui.”

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum w.w.
Dari sahabatmu

Ustadz Dr. K.H. Imam Syaukani, MA Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini