Ngaji Reboan #39: Cinta, Perjuangan dan Pengorbanan

0
129
Riau Pos

KLIKMU CO-

Oleh: Mahsun Djayadi*

Tidak ada manusia hidup tanpa cita-cita, dan tidak ada cita-cita yang tercapai kecuali melalui perjuangan, tetapi ingat bahwa perjuangan harus dilakukan dengan cinta. Perjuangan dengan cinta-pun belum cukup, bahwa perjuangan harus disertai pengorbanan.


Jika seorang hidup tanpa cita-cita maka orang tersebut seakan-akan sudah mati sebelum waktunya. Jika sebuah cita-cita tidak diperjuangkan maka jadilah dia angan-angan kosong tanpa makna. Jika perjuangan tidak disertai dengan cinta maka hilanglah semangat hidup, bisa-bisa seperti sayur tanpa garam, bagai taman tak berbunga, bahkan bisa jadi sekuntum bunga yang layu sebelum berkembang. Begitu juga jika sebuah perjuangan tanpa adanya pengorbanan maka dapat dipastikan akan sia-sia belaka, bukankah segala sesuatu itu pasti ada kost-nya?, bukankah tidak ada makan siang yang gratis?
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Katakanlah (hai Muhammad), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS Ali Imron ayat 31).


Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah swt, berikutnya adalah cinta kepada Rasulullah saw, dan berikutnya adalah cinta dan hormat kepada kedua orang tua, selebihnya cintailah apa dan siapa saja yang patut dicintai asalkan masih dalam bingkai ajaran agama Islam.


Berikut sebuah illustrasi tentang cinta kepada Allah yang dilakukan oleh seorang sufi wanita bernama Robi’ah al-‘Adawiyyah berasal dari Bashrah, sekitar tahun 100 Hijriyyah. Beliau anak yatim setelah Ayahnya yang sangat miskin meninggal dunia.


Robi’ah al-‘Adawiyyah memasuki dunia tasawuf, dan menemukan satu metoda atau pola yang dikenal dengan nama “Mahabbah”. Berikut salah satu bait nyanyian cintanya:
أحِبُكَ حُبَيْنِ حُبَ الهَـوىٰ وحُبْــاً لأنَكَ أهْـل لـِذَاك
فأما الذى هُوَ حُبُ الهَوىٰ فَشُغْلِى بذِكْرِكَ عَمَنْ سـِواكْ
وامّـا الذى أنْتَ أهلٌ لَهُ فَلَسْتُ أرىٰ الكَوْنِ حَتىٰ أراكْ
Aku mencintaimu dua macam cinta, yaitu cinta karena gairah/nafsu, dan cinta karena engkaulah yang paling layak untuk itu.
Adapun cinta karena gairah/nafsu: maka aku isi kesibukanku hanya untuk mengingat dikau, tiada yang lain selain dirimu.


Adapun cinta karena engkau paling layak untuk itu: maka aku tidak akan melihat alam yang terbentang ini sampai aku melihatmu.

تَعصي الإِلَهَ وَأَنتَ تُظهِرُ حُبَّهُ
هَذا مَحالٌ في الفِـعَـالِ بَديعُ
لَو كانَ حُبُّكَ صادِقاً لَأَطَعتَهُ
إِنَّ المُحِبَّ لِمَن يُحِبُّ مُطيعُ
Kamu suka ma’siyat kepada Allah, padahal kamu ngaku cinta kepada-Nya.
Perbuatan demikian itu adalah suatu kemustahilan.
Jikalaulah kamu benar-benar cinta, pastilah kamu senantiasa ta’at kepada-Nya.
Sesungguhnya seorang Pencinta itu akan selalu ta’at kepada yang dicintainya.

Perjuangan dan Pengorbanan atas nama Cinta.
Cinta sejati dapat diartikan sebagai perasaan yang tulus datang dari hati yang paling dalam. Menerima segala kekurangan dan kelebihan seseorang. Namun, untuk memiliki cinta sejati tentunya membutuhkan suatu proses yang panjang. Butuh “Perjuangan”, dan bahkan “Pengorbanan”.
Erich Fromm (filosuf) menyatakan jika Cinta monyet: Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Jika Cinta sejati: Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.
Cinta berarti berkomitmen pada diri sendiri tanpa jaminan, memberi diri sendiri sepenuhnya dengan harapan bahwa cinta kita akan menghasilkan cinta pada orang yang dicintai. Cinta adalah tindakan iman, dan siapapun yang memiliki sedikit iman juga memiliki sedikit cinta. Banyak orang pasti setuju bahwa pada hakikatnya sebuah cinta itu harus diperjuangkan. Tetapi merealisasikan kata “perjuangan” tidaklah mudah dikarenakan harus ada pengorbanan yang dilakukan. Sangat erat kaitannya sebuah perjuangan dan pengorbanan jika disejajarkan.


Ada lima alasan mengapa cinta harus diperjuangkan dengan penuh pengorbanan:


Pertama, Bahwa tak ada kebahagiaan yang sifatnya instan. Bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Ketika kamu berjuang sekuat tenaga untuk orang yang sangat anda cintai, atau ideologi yang anda yakini, atau persyarikatan yang anda aktif di dalamnya, dia pasti akan mempertimbangkan untuk menerima cinta anda dengan tulus. Tidak ada salahnya jika diri anda berani memulai untuk berjuang, segala sesuatu pasti menghasilkan sebuah pelajaran hidup.


Kedua, Setiap orang ingin menemukan makna cinta yang sebenarnya. Ketika diri anda memutuskan untuk berjuang demi cinta, maka anda akan belajar bahwa pada kenyataannya cinta itu membutuhkan perjuangan jika ingin bahagia. Makna cinta yang anda temukan akan sangat membantu keberlangsungan hidup anda selanjutnya. Segala bentuk pelajaran hidup mengenai makna cinta yang telah anda dapatkan, hal itu akan menjadikan anda manusia yang lebih bijaksana. Mencintai perjuangan lewat persyarikatan yang kita cintai pastinya membutuhkan pengorbanan dan keikhlasan.


Ketiga, Bahwa cinta itu perlu pembuktian dan bukan omong kosong belaka. Ingatlah bahwa seseorang yang benar-benar dewasa adalah mereka yang berani mempertanggung jawabkan segala perkataan yang diucapkannya. Apalagi perihal cinta, perkataan yang manis tidaklah cukup jika tidak dibarengi dengan pembuktian secara nyata. Cinta kepada Allah dibuktikan dengan ketaatan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Cinta kepada Rasulullah saw dibuktikan dengan selalu mengikuti Sunnahnya, berakhlaq sesuai dengan akhlaq Rasulullah saw, serta beribadah sesuai tuntunan Beliau. Cinta kepada Orang tua dibuktikan dengan ta’zhim atau hormat kepada beliau berdua baik dalam waktu suka maupun duka, juga selalu menggunakan diksi atau pilihan kata yang halus sebagai bentuk rasa hormat dan ketaatan yang tinggi.


Keempat, Perjuangan dan pengorbanan yang tulus, akan mendapatkan hasil yang baik. Jangan sampai dirimu menyerah dan berhenti berjuang dikarenakan cobaan yang semakin berat. Ingatlah bahwa semua cobaan yang kamu lalui dalam memperjuangkan cinta itu pasti ada hasilnya. Kamu dapat memetik pelajaran hidup yang bisa berguna bagi perjalanan cintamu selanjtunya. Jika anda seorang aktifis di persyarikatan, tentu akan mengalami sesuatu yang secara rutin membutuhkan pengorbanan anda, baik pengorbanan pikiran, harta benda, maupun apa saja yang memungkinkan sebuah persyarikatan bisa berjalan dengan baik programnya.


Kelima, Tanpa perjuangan dan pengorbanan maka makna cinta dan kebahagiaan hanyalah sebuah angan-angan belaka. Tanpa perjuangan, anda tidak akan pernah mengetahui bahwa mimpi anda akan terealsiasai atau tidak. Jangan ragu untuk berjuang selama hal itu baik untuk anda. Rasulullah saw dalam berjuang melaksanakan dakwah amar makruf nahi munkar tidak sedikit pengobanan yang beliau berikan baik pengorbanan berupa fikiran, harta benda, maupun tenaga, bahkan jiwa sekalipun.

*Direktur Ma’had Umar Ibnu Khattab UMSurabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini