No Backpack Day, Gerakan Sadar Lingkungan ala Smamsa

0
12
Sejumlah siswa membawa tas hasil dari kreativitasnya sendiri. (Miftahul Muslim/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Suasana pagi di kompleks perguruan Muhammadiyah Kapasan kembali riuh dengan kedatangan siswa baru yang terlihat antusias mengikuti serangkaian Fortasi SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (Smamsa). Kali ini mereka datang dengan membawa beragam jenis tas yang terlihat unik.

Hal itu karena Fortasi pada Rabu (17/7) ini mengusung tema “No Backpack Day”. Artinya, hari siswa baru datang ke sekolah dengan menggunakan tas dari hasil kreativitasnya sendiri.

Terlihat beberapa siswa membawa tas dari bahan plastik daur ulang. Selain itu, ada beberapa siswa yang terlihat membawa tas kain daur ulang dengan beragam motif.

Cholisa, ketua IPM Smamsa, mengatakan, hal ini bertujuan untuk memancing kreativitas siswa sekaligus rasa cinta terhadap lingkungan.

“Di tema No Backpack Day kali ini tujuannya adalah untuk mengasah kreativitas teman-teman baru. Selain itu, harapan kami teman-teman yang baru nanti bisalebih peka terhadap isu lingkungan, terutama tentang pemanfaatan barang daur ulang,” tutur siswi kelas XI itu.

Dalam Fortasi 2024 ini, Smamsa berfokus dalam beberapa hal, salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan. Menumbuhkan rasa perduli terhadap lingkungan merupakan salah satu budaya yang ingin dikenalkan oleh sekolah ke siswa baru.

Kepala sekolah Yulianto menjelaskan bahwa perduli lingkungan adalah salah satu budaya belajar yang dipegang teguh oleh seluruh individu yang ada di lingkungan Smamsa.

“Kebiasaan untuk perduli lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman merupakan salah satu budaya yang ingin kami kenalkan ke siswa baru. Di sini, kami selalu menerapkan kebiasaan pola hidup bersih yang harus diterapkan oleh semua sivitas Smamsa. Karena di Islam pun sudah jelas bahwa annadhofatu minal iman, kebersihan sebagian dari iman. Maka kami tekankan itu,” ungkap Yulianto.

Serangkaian Fortasi di hari ketiga ini, para siswa baru dibekali dengan beberapa materi penting. Di antaranya adalah materi manajemen diri yang disampaikan oleh Siti Rohana, seorang pakar psikologis.

Pemateri yang akrab disapa Kak Hana ini menyampaikan perlunya murid baru untuk bisa memanajemen waktu agar tidak mengalami kendala ketika belajar.

“Di usia remaja ini adik-adik sudah harus bisa mengatur waktu, memanjemen waktu bahasa kerennya. Fungsinya itu agar nanti adik-adik bisa mengatur waktu belajar dan kegiatan yang lain. Karena kegiatan di SMA ini bukan hanya belajar, ada organisasi juga. Agar keduanya berjalan lancar, adik-adik harus bisa mengatur waktu itu,” kata Hana dalam salah satu materinya.

(Miftahul Muslim/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini