KLIKMU.CO – Namanya Nuraini. Gadis manis ini adalah putri sulungnya Pak Masdar. Dia adalah mahasiswi Universitas Negeri Makassar semester tiga.
Mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya dan ibunya bekerja sebagai buruh kasar: buruh angkat semen. Nuraini pun ikut bekerja sebagai buruh angkut semen untuk membantu membiayai kehidupan keluarga.
Nuraini memiliki empat orang adik. Semuanya masih sekolah. Meskipun ayahnya seorang buruh, tidak ada anak-anaknya yang putus sekolah.
Selain masih aktif kuliah di UNM, ternyata dia adalah kader Muhammadiyah. Nuraini aktif dalam organisasi otonom Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Sebagai atlet Tapak Suci Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, dia telah menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan.
Nah, Selasa kemarin (4/1) PDM Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan telah menyalurkan bantuan kepada Nuraini. Muhammadiyah telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang juga seorang pelatih Tapak Suci itu.
Penyerahan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Mattiro Ade dan Babinkamtibmas setempat.
“Ibunya sempat jatuh saat angkat semen dan patah kaki. Dia menggantikan posisinya menjadi buruh. Semoga Allah Swt memberikan yang terbaik,” kata ketua PDM Kabupaten Pinrang.
Nuraini memang perempuan pekerja keras. Pekerjaan mengangkat sak semen ini sudah dilakukan selama beberapa tahun. Setiap sak semen, dia memperoleh upah enam ratus rupiah.
“Uang yang saya peroleh ditabung untuk membiayai sekolah saya dan sekolah adik-adik saya. Kami harus tetap berusaha sekolah di tengah keterbatasan hidup yang ada. Bagi ayah, sekolah adalah sesuatu yang sangat penting. Ayah tidak ingin anak-anaknya putus sekolah seperti dirinya dulu,” terang Nuraini, seperti ditirukan Haidir Fitra Siagian, tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang kini menempuh studi di Australia kepada Klikmu.co. (AS)