Ortu Siswa Di Amerika Tolak Materi LGBTQ Masuk Kurikulum Sekolah

0
107
Protes para orang tua di Montgomery County yang ingin melindungi anak-anak mereka dari kewajiban mengikuti kurikulum dengan materi bacaan yang menampilkan karakter LGBTQ. (Foto:The Washington Post)

Washington, KLIKMU.CO – Tidak hanya di Indonesia, penolakan terhadap perilaku LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer) ternyata juga terjadi di negara penganut faham liberal Amerika Serikat.
Dikutip dari Washingtonpost (27/6), ratusan orang tua siswa berdemonstrasi di depan Dewan Pendidikan Montgomery, negara bagian Alabama, Amerika Serikat, untuk menuntut agar anak-anak mereka dibebaskan dari kurikulum pelajaran yang mengandung materi tentang LGBTQ.
Demonstrasi ini dipicu oleh keputusan Sekolah Umum di wilayah Montgomery yang tidak lagi mengizinkan siswa memilih keluar untuk tidak mengikuti pelajaran tentang identitas gender dan orientasi seksual.
Menurut Syekh El Hadji Sall, imigran Muslim asal Afrika, instruksi tersebut bertentangan dengan keyakinan agamanya. “Kami hanya meminta untuk mengembalikan hak kami yang paling dasar melaksanakan keyakinan agama kami, hak untuk memilih keluar karena tidak sesuai dengan keyakinan agama kami, tapi mengapa mereka menolak hak kebebasan dasar kami, bahkan melabeli kami sebagai orang fanatik,” tandasnya.
Montgomery County Public Schools (MCPS) mengumumkan upaya tahun lalu untuk memasukkan daftar bacaan inklusif LGBTQ sebagai bagian dari kurikulum seni bahasa Inggris untuk tahun akademik 2023 hingga 2024.
Sall mengatakan, adalah hak orang tua untuk tidak mengikuti kurikulum, yang sepenuhnya bertentangan dengan prinsip-prinsip teologis mereka.
Dia mengatakan pihak sekolah berusaha mengubah nilai-nilai anak-anaknya menjadi sesuatu yang dianggap berdosa dalam agamanya.
Ismail Royer, anggota Coalition of Virtue, berperan sebagai advokat bagi orang tua yang menentang kebijakan sekolah tersebut mengatakan bahwa orang tua tidak ingin ditempatkan pada posisi untuk memilih antara mengindoktrinasi anak-anak mereka atau dihukum oleh distrik sekolah.
“Pemungutan suara harus dilakukan berdasarkan kasus per kasus, tetapi dalam situasi ini akan menjadi bunuh diri bagi umat Islam untuk memilih seorang Demokrat, seperti cara Demokrat mendukung dalam masalah ini,” tambah Royer.
Sekolah Umum Montgomery County mengeluarkan pernyataan setelah kemarahan dari para orang tua siswa dengan mengizinkan siswa dan keluarga untuk memilih keluar dari Unit Pengajaran Kehidupan Keluarga dan Seksualitas Manusia tetapi tidak mengizinkannya pada kurikulum lain seperti kurikulum seni bahasa Inggris.
Sall menambahkan dirinya tidak puas dengan pernyataan distrik sekolah tersebut, karena menurutnya dorongan ideologi gender dan orientasi seksual di sekolah merupakan upaya untuk menghapus warisan budaya dan keyakinan agamanya.
“Kami hanya ingin memilih keluar sepenuhnya dari kurikulum yang ingin mereka paksakan kepada anak-anak kami untuk mengindoktrinasi mereka.” Kata Sall.
“Tuhan kita mengajarkan untuk menaati-Nya, menaati Nabi, tetapi juga menaati otoritas di antara kita, artinya menjadi warga negara yang baik, dan untuk menjadi warga negara yang baik pasti memilih dan memilih dengan benar. Karena itu apa yang mereka lakukan pada anak-anak kami, akan sangat berdampak besar pada pemilu berikutnya,” kata Sall dengan nada geram.(mhd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini