Pak Fasih, Tokoh Dikdasmen Muhammadiyah Lintas Cabang

0
149
Akhmad Fasih semasa hidup. (Dokumen pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Anang Dony Irawan

Persyarikatan Muhammadiyah besar bukan hanya karena dakwah yang amar makruf nahi mungkar. Muhammadiyah juga mendirikan berbagai amal usaha atau yang biasa disebut AUM di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di luar negeri. Mulai bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan kesehatan.

Bangunan AUM ada di mana-mana. Semuanya untuk kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia. Dedikasi Muhammadiyah untuk negeri, Indonesia yang berkemajuan.

Sambikerep termasuk wilayah barat Surabaya yang belum begitu banyak memiliki AUM, namun semangat warganya untuk memiliki aset AUM patut diacungi jempol. Diawali untuk mempunyai tempat ibadah yang diawali dengan adanya musala yang kemudian bisa dikembangkan bangunannya menjadi sebuah masjid telah dirintis oleh generasi awal Muhammadiyah di Sambikerep. Kemudian keinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan pun digagas.

Ada sosok anggota Muhammadiyah yang bernama Akhmad Fasih SPd MSi kelahiran Sidayu, Gresik, 4 Maret 1960. Beliau menikah dengan ibu Andjar Mustikowati pada tahun 1987 dan dikaruniai 2 orang putri bernama Agustin Nurul Mahmudah, Iis Fajarwati, dan 1 orang putra bernama Okta Kurniawan. Pekerjaan beliau adalah guru PNS di SD negeri.

Sebelum menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 1991, Pak Fasih, begitu panggilan akrab beliau, sudah lama aktif menjadi guru dan pernah menjadi kepala sekolah di SD Muhammadiyah 12 di Jalan Dupak Surabaya di siang hari. Pada sore harinya, menjadi guru SMP dan pernah menjadi wakil kepala SMP Muhammadiyah 7 Jalan Dupak.

Mengajar di SMP tersebut Pak Fasih lakukan setelah mengajar di SD Negeri Jeruk Lakarsantri hingga tahun 1992. Beliau termasuk tipe orang pekerja keras, yaitu bekerja mulai pagi sampai malam hari dengan menempuh puluhan kilometer per hari dari Surabaya Barat ke Surabaya Utara.

Tidak hanya aktif sebagai guru PNS, namun Pak Fasih juga aktif di Persyarikatan Muhammadiyah dengan NBM 631.158. Saat tinggal di Pondok Maritim pada tahun 1990 sebagai inisiator pendirian Musala Al Muhajirin pada lahan kosong yang awalnya untuk taman di dalam perumahan tersebut.

Pendirian musala tersebut juga tidak mudah karena sempat ramai dengan ketua RW setempat mengingat mayoritas penduduknya adalah masyarakat umum yang tidak berani bergerak dakwah melalui Muhammadiyah, menurut penuturan Nurul Agustin.

Pada tahun 1992 mulai berdomisili di Jelidro, Sambikerep. Beliau juga aktif di Ranting dan Cabang Sambikerep. Pernah menjadi anggota PRM Sambikerep tahun 1995-2000 dan Ketua PRM Sambikerep 2000-2005. Tercatat juga menjadi anggota PCM Sambikerep periode 2000-2005, 2005-2010, dan 2010-2015. Termasuk menjadi inisiator dalam pendirian TK Aisyiyah Bustanul Athfal 51 di Jelidro.

Pak Fasih turut menginisiasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal 51 di Jelidro. (Dokumen pribadi/KLIKMU.CO)

Di masa kepemimpinannya, PRM Sambikerep membebaskan lahan di samping Masjid Al Ikhlas pada tahun 2005 untuk dikembangkan menjadi lembaga pendidikan nantinya.

Setelah tidak lagi menjadi Ketua PRM Sambikerep, Pak Fasih juga aktif menjadi Ketua Majelis Dikdasmen PCM Wiyung. Pak Fasih menjadi bagian inisiator pembangunan SMP Muhammadiyah 17, SMA Muhammadiyah 9 berbasis entrepreneur di Jalan Gogor sekitar tahun 2009-2012.

Pembangunan SMA Muhammadiyah yang awalnya ingin dijadikan sebagai SMK menurut catatan Moch. Adi Iswandi dalam buku Babad Muhammadiyah Surabaya 1921-2021 yang saat itu menggunakan pinjaman bank dengan jaminan sertifikat rumah Pak Masykur dan Pak Akhmad Fasih.

Sosoknya yang sangat sabar dan tidak banyak bicara membuat beliau disukai oleh orang di sekitarnya, begitu juga dengan murid-muridnya. Beliau meninggal pada tanggal 2 Desember 2012 saat masih aktif menjadi guru SDN Sambikerep II dan menjadi Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Wiyung. Dikarenakan meninggal di usia 52 tahun dan tidak dalam kondisi sakit yang lama membuat banyak orang tidak percaya jika beliau meninggal secepat itu.

Saat kepergiannya banyak yang menangisi dan mendoakan beliau. Semoga semua amal jariyah yang sudah beliau kerjakan saat masih hidup mendapat pahala terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamiin.

Selain itu, semoga ada penerus perjuangan Pak Fasih dalam kiprahnya di Muhammadiyah Sambikerep dalam bidang pendidikan. (*)

Anang Dony Irawan
Sekretaris PRM Sambikerep 2015-2020, Wakil Ketua PCM Sambikerep, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya, Penikmat Sejarah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini